
Cerita Sri Mulyani Soal Pendidikan di Meja Makan
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
19 July 2018 12:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merupakan salah satu sosok Menteri yang menjadi perhatian publik terutama dalam mengatasi perekonomian Indonesia.
Bukan alasan baru, Sri Mulyani merupakan orang yang peka dan peduli dengan masalah Pendidikan sejak masa kecilnya.
Hal tersebut didorong dengan latar belakang orang tuanya yang merupakan dosen serta rektor di perguruan tinggi keguruan di Indonesia yang dulu bernama IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
"Jadi masalah pendidikan itu dibicarakan seperti saat makan siang bersama dengan keluarga, kalaus ekarang jarang makan siang bersama dengan keluarga," ujar Sri dalam Rapat Koordinasi Kemenkeu dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (19/7/18).
Sri Mulyani menambahkan, masalah pendidikan sudah mendarah daging dalam dirinya mengingat orang tuanya merupakan seorang pendidik.
Sehingga, polemik pendidikan di Indonesia saat ini merupakan salah satu hal yang diutamakan oleh dirinya terutama pemerintah didorong dengan penetapan anggaran 20% untuk Pendidikan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) setiap tahunnya.
"Jadi memang kalau pendidikan itu sudah ada dalam DNA saya, jadi tiap kali bicara Pendidikan itu merupakan masalah bersama yang kita memang harus peduli," tambah Sri.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus difokuskan pemerintah dalam memutus rantai permasalahan di Indonesia kedepannya.
Selain realisasi anggaran yang trasnparan, koordinasi dengan pemerintah daerah selaku penerima dan pendistribusi langsung anggaran APBN bagi pendidikan juga harus ditingkatkan didorong oleh pemetaan yang baik dari intitusi penerima anggaran tersebut yaitu Kemendikbud, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) serta Kementerian Agama (Kemenag).
"Indonesia memiliki institusi pendidikan yang dikelola berbeda, sehingga ada baiknya dibuat pemetaan seperti blueprint, seperti demografinya, berapa yang sekolah dan kita juga peduli saat anak masih di paud (pendidikan anak usia dini)," ungkap Sri.
(dru) Next Article Sri Mulyani Tunjuk Dua Staf Ahli Baru, Suminto dan Robert
Bukan alasan baru, Sri Mulyani merupakan orang yang peka dan peduli dengan masalah Pendidikan sejak masa kecilnya.
Hal tersebut didorong dengan latar belakang orang tuanya yang merupakan dosen serta rektor di perguruan tinggi keguruan di Indonesia yang dulu bernama IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
Sri Mulyani menambahkan, masalah pendidikan sudah mendarah daging dalam dirinya mengingat orang tuanya merupakan seorang pendidik.
Sehingga, polemik pendidikan di Indonesia saat ini merupakan salah satu hal yang diutamakan oleh dirinya terutama pemerintah didorong dengan penetapan anggaran 20% untuk Pendidikan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) setiap tahunnya.
"Jadi memang kalau pendidikan itu sudah ada dalam DNA saya, jadi tiap kali bicara Pendidikan itu merupakan masalah bersama yang kita memang harus peduli," tambah Sri.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus difokuskan pemerintah dalam memutus rantai permasalahan di Indonesia kedepannya.
Selain realisasi anggaran yang trasnparan, koordinasi dengan pemerintah daerah selaku penerima dan pendistribusi langsung anggaran APBN bagi pendidikan juga harus ditingkatkan didorong oleh pemetaan yang baik dari intitusi penerima anggaran tersebut yaitu Kemendikbud, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) serta Kementerian Agama (Kemenag).
"Indonesia memiliki institusi pendidikan yang dikelola berbeda, sehingga ada baiknya dibuat pemetaan seperti blueprint, seperti demografinya, berapa yang sekolah dan kita juga peduli saat anak masih di paud (pendidikan anak usia dini)," ungkap Sri.
(dru) Next Article Sri Mulyani Tunjuk Dua Staf Ahli Baru, Suminto dan Robert
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular