Sri Mulyani: Gantikan Manusia, Robot Bakal Bayar Pajak

Arys Aditya, CNBC Indonesia
17 July 2018 21:35
Bagaimana memperlakukan dan merespons kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI)?
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Group of 20 (G20) alias negara dengan 20 kekuatan ekonomi terbesar di dunia bakal bertemu di Argentina pada November-Desember tahun ini.

Salah satu topiknya adalah bagaimana memperlakukan dan merespons kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Dalam kuliah umum di UGM, Selasa (17/7/2018) malam, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kedua puluh negara tersebut akan berupaya memetakan persoalan dan mencari jawaban atas perkembangan AI.

"Salah satu topik utama adalah bagaimana negara-negara akan merespons melalui kebijakan ekonomi, khususnya masalah perpajakan, untuk menghadapi ekonomi digital dan AI," ungkap Menkeu.

Ia mencontohkan, setiap tipe negara memiliki persoalan yang berbeda dalam menghadapi konteks ekonomi digital. Negara-negara maju, tuturnya, akan menganggap AI sebagai pekerja yang akan menggantikan manusia.

Mengutip sebuah studi, Sri Mulyani menyebut dua jenis profesi yang kemungkinan bakal cepat digantikan oleh robot dan AI, yaitu akuntan dan pengacara. "Nanti bisa saja, robot akan menjadi buruh, sehingga harus membayar pajak penghasilan," tuturnya.

"Pajaknya buat apa? Ya mungkin akan dipakai manusia yang menganggur untuk bersenang-senang."

(dru) Next Article Sri Mulyani Tunjuk Dua Staf Ahli Baru, Suminto dan Robert

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular