Setahun Lagi Pensiun, Sofyan Basir Dapat Ujian di PLN

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 July 2018 18:19
Karir Sofyan Basir sebagai pimpinan BUMN selama belasan tahun, tersandung di PLN
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Pengalaman Sofyan Basir sebagai petinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah malang melintang. Selama 10 tahun memimpin BRI tanpa cela, karirnya justru diuji begitu menjadi pimpinan PT PLN (Persero).

Kemarin, rumah pribadi Sofyan Basir yang ada di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, tiba-tiba digeruduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi menggeledah rumah Sofyan untuk penyidikan kasus dugaan korupsi yang menyeret salah satu proyek pembangkitan listrik yang digarap oleh anak usaha PLN.



Proyek yang dimaksud adalah proyek PLTU Riau I, garapan konsorsium Blackgold Natural Resources, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT PLN Batu Bara, dan China Huadian Engineering Coorporation.

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, rumah Sofyan 'dikunjungi' untuk kepentingan penyidikan dugaan kasus suap sebesar Rp 4,8 miliar yang melibatkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Saragih dan pengusaha Johanes B. Kotjo.

Sofyan tergeret karena konsorsium proyek, 51% pemegang sahamnya adalah anak usaha PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali.

"Karena mayoritas harus BUMN, dan sisanya konsorsium 49%. Ini murni mulut tambang, jadi yang punya konsorsium," kata Sofyan saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (16/7/2018).

Terkait kasus suap, menurut Sofyan, itu pun terjadi di sisi konsorsium. "Kasus terjadi di sisi sebalah sana, sama sekali bukan urusan kita. Apakah mereka bisnis saling suap, kami tidak mau tahu. Kalau ada proses hukum harus kami hentikan, PJB yang punya Letter of Intent dengan mereka," jelasnya.

Meski tidak terkait langsung dengan perusahaan yang ia pimpin, sebagai pucuk pimpinan yang bertanggungjawab untuk proyek-proyek kelistrikan perannya pun ditelusuri.

Hari ini, Sofyan pun menggelar jumpa pers untuk menjelaskan duduk perkara yang menyeret namanya ini. Ia pun bercerita, semua yang dia lakukan selalu terbuka dan demi kemajuan PLN.

"Kami berjalan, meninjau selama 3,5 tahun belakan ini. Setahun lagi saya pensiun, dan selama 3,5 tahun ini kami berupaya agar tarif listrik tidak naik," jelasnya.

Ia menegaskan, di tengah naiknya harga komoditas batu bara yang menjadi sumber energi utama menyalakan pembangkit listrik, PLN berupaya agar tarif tidak naik dan meminta dukungan pemerintah. Mulai dari permintaan agar ada pembatasan harga batu bara untuk yang dijual di dalam negeri hingga efisiensi.

"Inflasi seperti ini, opportunity lost kami besar. Jadi kami yakin negara akan bantu kami yang penting listrik tidak naik dan tidak padam," ujarnya.

Ia juga mengingatkan beberapa prestasi yang telah dicapai PLN dalam 3,5 tahun ini seperti rasio elektrifikasi yang naik. "PLN itu BUMN. Tangan kanan rakyat di tangan kiri negara, apa yang kami lakukan untuk kemaslahatan masyarakat banyak."
(gus/gus) Next Article Digeledah KPK, Bos PLN Gelar Konpers Sore Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular