
Dorong Sektor Pariwisata, RI Siapkan Dua Insentif Buat LCC
Exist In Exist, CNBC Indonesia
13 July 2018 08:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo meminta pertumbuhan industri penerbangan pada tahun ini dapat mencapai 20% untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata.
Untuk mengejar target itu, pemerintah akan mendukung pertumbuhan maskapai penerbangan berbiaya murah (low-cost carrier/LCC).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan pemerintah setidaknya tengah merancang dua insentif bagi maskapai LCC. "Pertama, insentif yang akan kita berikan memperluas seluas-luasnya jaringan operasional wilayah di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Kedua, Budi menuturkan pihaknya juga berupaya untuk menurunkan harga avtur Pertamina yang saat ini dijual lebih mahal 20% dibandingkan dengan internasional. "Sebenarnya kalau beda 10% masih oke, jadi kita minta harganya ditekan jadi beda 10%," katanya.
Selain itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan untuk mendukung maskapai LCC, Indonesia juga harus memiliki Terminal LCC di beberapa bandara.
"Penerbangan global tumbuh 10%, full service carrier hanya 5%, kita contoh di Jepang aja lah, tapi yang LCC tumbuh 40%. Presiden menuntut kita harus tumbuh 20%, kalau kita ikut tumbuhnya full service gak akan pernah tercapai. Kita harus ikut tumbuhnya LCC. Tantangannya apa? Kita belum punya LCCT [Terminal LCC]," kata Arief.
Adanya Terminal LCC akan membuat operasional LCC akan lebih hemat, karena biaya yang dikutip bandara ke Maskapai akan lebih rendah dibandingkan dengan terminal biasa.
Selain itu, lanjutnya, terminal LCC juga akan membuat biaya jasa passenger service charge (PSC) yang dikutip bandara ke penumpang pesawat menjadi lebih murah sehingga membuat tiket pesawat jug lebih murah.
Dia mengatakan penurunan tarif yang dikutip bandara ke maskapai dan penumpang ini tidak akan mengurangi pendapatan pengelola bandara.
"LCCT [Terminal LCC] ekstrimnya biaya tarif dan PSC bisa 50% dari bandara normal, tetapi traffic [lalu lintas penerbangan] bisa naik 2 kali lipat. Akhirnya pendapatan aeronautical bisa tetap, tetapi pendapatan lainnya dari trading akan naik, malah lebih besar dari pendapatan aeronautical. Kenapa? Karena banyak orang di sana, restoran misalnya, services jauh lebih tinggi," paparnya.
Terminal LCC di Indonesia, menurutnya, bisa dibangun di bandara yang punya lebih dari satu terminal seperti Bandara Soekarno-Hatta. Arief mengatakan pihak Kementerian Perhubungan juga sudah menyetujui hal itu.
(roy/roy) Next Article Mengintip Harga Avtur Pertamina yang Dibilang Menhub Mahal
Untuk mengejar target itu, pemerintah akan mendukung pertumbuhan maskapai penerbangan berbiaya murah (low-cost carrier/LCC).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan pemerintah setidaknya tengah merancang dua insentif bagi maskapai LCC. "Pertama, insentif yang akan kita berikan memperluas seluas-luasnya jaringan operasional wilayah di seluruh Indonesia," ungkapnya.
"Penerbangan global tumbuh 10%, full service carrier hanya 5%, kita contoh di Jepang aja lah, tapi yang LCC tumbuh 40%. Presiden menuntut kita harus tumbuh 20%, kalau kita ikut tumbuhnya full service gak akan pernah tercapai. Kita harus ikut tumbuhnya LCC. Tantangannya apa? Kita belum punya LCCT [Terminal LCC]," kata Arief.
Adanya Terminal LCC akan membuat operasional LCC akan lebih hemat, karena biaya yang dikutip bandara ke Maskapai akan lebih rendah dibandingkan dengan terminal biasa.
Selain itu, lanjutnya, terminal LCC juga akan membuat biaya jasa passenger service charge (PSC) yang dikutip bandara ke penumpang pesawat menjadi lebih murah sehingga membuat tiket pesawat jug lebih murah.
Dia mengatakan penurunan tarif yang dikutip bandara ke maskapai dan penumpang ini tidak akan mengurangi pendapatan pengelola bandara.
"LCCT [Terminal LCC] ekstrimnya biaya tarif dan PSC bisa 50% dari bandara normal, tetapi traffic [lalu lintas penerbangan] bisa naik 2 kali lipat. Akhirnya pendapatan aeronautical bisa tetap, tetapi pendapatan lainnya dari trading akan naik, malah lebih besar dari pendapatan aeronautical. Kenapa? Karena banyak orang di sana, restoran misalnya, services jauh lebih tinggi," paparnya.
Terminal LCC di Indonesia, menurutnya, bisa dibangun di bandara yang punya lebih dari satu terminal seperti Bandara Soekarno-Hatta. Arief mengatakan pihak Kementerian Perhubungan juga sudah menyetujui hal itu.
(roy/roy) Next Article Mengintip Harga Avtur Pertamina yang Dibilang Menhub Mahal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular