
Menpar Sebut RI Butuh Bandara Murah, Ini Alasannya
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
12 July 2018 19:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia butuh terminal murah di bandara bagi maskapai penerbangan berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC).
Terminal LCC itu memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan terminal konvensional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pihak Kementerian Perhubungan sudah menyetujui hal itu.
"Teknisnya Kemenhub oke, yang penting itu skema pengelolaannya. Jadi kalau di Inggris, harga [bandara] diturunkan 7%, traffic [pesawat] naik 20%," kata dia, Kamis (12/7/2018).
Dia mengatakan penurunan tarif yang dikutip bandara ke maskapai seperti jasa pendaratan, atau yang dikutip bandara ke penumpang seperti passenger service charge (PSC), tidak akan mengurangi pendapatan pengelola bandara.
"Dan pendapatan [jasa] aeronautical bisa sangat tinggi karena ada crowd [peningkatan penerbangan] di situ. Bisa ada duty free, restoran dan sebagainya. Jadi, bisa terkompensasi," kata Menpar.
Dia menuturkan di Thailand, keberadaan Terminal LCC bisa membuat average revenue per arrival (ARPA) atau belanja yang dihabiskan wisman per kunjungan senilai US$ 1.500. Sementara itu, di Indonesia, yang belum memiliki Terminal LCC adalah US$ 1.178.
(ray/ray) Next Article Duh! Maskapai Kanada Batalkan Penerbangan Boeing 737 MAX
Terminal LCC itu memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan terminal konvensional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pihak Kementerian Perhubungan sudah menyetujui hal itu.
Dia mengatakan penurunan tarif yang dikutip bandara ke maskapai seperti jasa pendaratan, atau yang dikutip bandara ke penumpang seperti passenger service charge (PSC), tidak akan mengurangi pendapatan pengelola bandara.
"Dan pendapatan [jasa] aeronautical bisa sangat tinggi karena ada crowd [peningkatan penerbangan] di situ. Bisa ada duty free, restoran dan sebagainya. Jadi, bisa terkompensasi," kata Menpar.
Dia menuturkan di Thailand, keberadaan Terminal LCC bisa membuat average revenue per arrival (ARPA) atau belanja yang dihabiskan wisman per kunjungan senilai US$ 1.500. Sementara itu, di Indonesia, yang belum memiliki Terminal LCC adalah US$ 1.178.
(ray/ray) Next Article Duh! Maskapai Kanada Batalkan Penerbangan Boeing 737 MAX
Tags
Related Articles
Recommendation


Tsunami Setinggi 40 Meter Dikira Hanya 3 Meter, 18.500 Langsung Tewas

Presiden RI Ogah Terima Ucapan Selamat Merdeka dari Israel

Banjir Dahsyat 'Sapu' Desa Rata dengan Tanah, Ratusan Tewas

DPR Tanya Beban Utang Kereta Cepat Whoosh, Bos KAI Jawab Begini

17 Tanda Gejala Utama Kanker yang Tidak Boleh Diabaikan

Kasus Utang BLBI BCA Mencuat, Ekonom Sarankan Pemerintah Lakukan Ini

Pesawat Boeing Bawa 273 Penumpang Terbakar di Udara, Mesin Meledak

Penampakan Suite Class Argo Bromo Anggrek, Harga Tiketnya Segini
Most Popular