Facebook Sebut Data Tidak Bocor, Kominfo Cari Second Opinion

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 July 2018 14:54
Kominfo meminta kepada masyarakat yang pernah memakai akun Cambridge Analytica melalui Facebook untuk segera dilaporkan kepada pemerintah melalui Kominfo.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Infromatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan saat ini pihaknya tengah mencari opini kedua yang berasal dari masyarakat terkait dengan dugaan bocornya data pribada warga Indonesia melalui Facebook lewat Cambrdige Analytica.

Hal dilakukan karena Facebook yang mengatakan tidak ada masyarakat Indonesia yang datanya dibocorkan. Pernyataan dari Facebook tersebut menyusul dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh The Information Commissioner's Office (ICO) atau kantor komite infromasi Inggris.

"Begini, Facebook menyampaikan tidak ada user Facebook di Indonesia yang terdampak oleh Cambridge Analytica namun otoritas Inggris sudah memberikan pinalti. Maka kami saat ini sedang mencari jalan atau second opinion ada atau tidak kebocoran bagi pengguna di Indonesia," ujar Rudi di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/7/18).

Sementara itu, untuk mendapatkan opini kedua tersebut Kominfo meminta kepada masyarakat yang pernah memakai akun Cambridge Analytica melalui Facebook untuk segera dilaporkan kepada pemerintah melalui Kominfo.

Opini kedua tersebut dinilai dapat menyangkal dari pernyataan yang diberikan Facebook tersebut. "Nah saya minta nih kepada siapapun kepad publik yang merasa pernah mendownload aplikasi yang berkaitan dengan peikologi atau kuis Cambridge Analytica kasih tau Kominfo secepatnya," tambah Rudi.

Sebelumnya pemerintah menyatakan dugaan adanya kebocoran data pengguna Facebook di Indonesia melalui Facebook lewat akun Cambridge Analytica. Pemerintah bahkan sempat mengancam akan menutup media social tersebut.

Lebih lanjut, ICO akan mendenda Facebook setengah juta poundsterling (US$660.000 atau setara dengan Rp 9,4 miliar) karena gagal melindungi data pengguna. Keputusan itu dibuat setelah melakukan penyelidikan tentang apakah informasi pribadi sudah disalahgunakan oleh kampanye kedua belah pihak dalam referendum Inggris keluar dari Uni Eropa di tahun 2016.




(roy/roy) Next Article Data Bocor, Pemerintah Belum Puas Dengan Jawaban Facebook

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular