4 Bank Asing Gotong Royong Akuisisi 51% Saham Freeport
Arys Aditya, CNBC Indonesia
11 July 2018 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut lebih dari 4 bank asing siap bergotong-royong bersama bank nasional untuk menyalurkan kredit sindikasi untuk akuisisi PT Freeport Indonesia.
Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengemukakan total jumlah bank yang akan melakukan kredit sindikasi ke PT Inalum (Persero) sebagai eksekutor akuisisi.
"Banknya bisa nambah bisa kurang. Ada luar negeri ada dari dalam negeri. Bank asing lebih dari 4 bank," ungkap Fajar usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Rabu (11/7/2018).
Dia mengemukakan saat ini proses akuisisi sudah nyaris tuntas, termasuk valuasi. Sekarang, lanjutnya, akuisisi tinggal menyelesaikan babak terakhir, yaitu kelengkapan dokumen dan administrasi. "Tinggal beresin dokumen. Sudah deal semua, valuasi selesai, yang belum itu lampiran IUPK, lingkungan, itu saja sih. Angkanya sudah final tapi belum bisa disclose (diungkap)."
Pada kesempatan berbeda, PT Inalum (Persero) mengklaim memiliki dana tunai Rp 20 triliun untuk melakukan akuisisi divestasi saham PT Freeport Indonesia. Inalum menyebut telah mendapatkan 'harga bagus'.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengemukakan para pihak yang memiliki kepentingan dalam proses divestasi sudah memiliki titik temu. Proses akuisisi ini, tuturnya, hanya berlangsung satu tahap tanpa melibatkan Rio Tinto.
[Gambar:Video CNBC]
"Alhamdullilah, harusnya sudah inilah ada titik temu. Tapi harusnya sebentar lagi [selesai]," ujar Budi di usai rapat kerja Komisi VI bersama Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah, Selasa (10/7/2018).
"Inalum sekarang punya cash Rp 20 triliun di deposito. Kalau sebagai orang bank kan bisa ambil dikali tiga, buat dipinjam. Jadi Rp 60 triliun. Cukuplah itu. Kita dapat harga di bawah, harga bagus."
(wed) Next Article Punya Kas Rp 20 T, Bos Inalum: Mudah Untuk Akuisisi Freeport
Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengemukakan total jumlah bank yang akan melakukan kredit sindikasi ke PT Inalum (Persero) sebagai eksekutor akuisisi.
Dia mengemukakan saat ini proses akuisisi sudah nyaris tuntas, termasuk valuasi. Sekarang, lanjutnya, akuisisi tinggal menyelesaikan babak terakhir, yaitu kelengkapan dokumen dan administrasi. "Tinggal beresin dokumen. Sudah deal semua, valuasi selesai, yang belum itu lampiran IUPK, lingkungan, itu saja sih. Angkanya sudah final tapi belum bisa disclose (diungkap)."
Pada kesempatan berbeda, PT Inalum (Persero) mengklaim memiliki dana tunai Rp 20 triliun untuk melakukan akuisisi divestasi saham PT Freeport Indonesia. Inalum menyebut telah mendapatkan 'harga bagus'.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengemukakan para pihak yang memiliki kepentingan dalam proses divestasi sudah memiliki titik temu. Proses akuisisi ini, tuturnya, hanya berlangsung satu tahap tanpa melibatkan Rio Tinto.
[Gambar:Video CNBC]
"Alhamdullilah, harusnya sudah inilah ada titik temu. Tapi harusnya sebentar lagi [selesai]," ujar Budi di usai rapat kerja Komisi VI bersama Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah, Selasa (10/7/2018).
"Inalum sekarang punya cash Rp 20 triliun di deposito. Kalau sebagai orang bank kan bisa ambil dikali tiga, buat dipinjam. Jadi Rp 60 triliun. Cukuplah itu. Kita dapat harga di bawah, harga bagus."
(wed) Next Article Punya Kas Rp 20 T, Bos Inalum: Mudah Untuk Akuisisi Freeport
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular