
Sri Mulyani Cari Cara Batasi Impor Bahan Baku
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
11 July 2018 12:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut saat ini kementerian yang dia pimpin tengah merumuskan kebutuhan dunia industri dalam kaitannya mengurangi defisit neraca perdagangan.
Masing-masing industri, kata Sri Mulyani, memiliki persoalan yang berbeda. Maka dari itu pihaknya dalam jangka menengah dan panjang akan mencari jalan keluar untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
"Masing-masing kan memiliki persoalan yang berbeda-beda. Ada yang sifatnya masih raw material, mau membuat hilirisasi, maka membutuhkan respons kebijakan berbeda dengan yang selama ini mengimpor bahan baku atau bahan antara atau barang modalnya untuk tujuan ekspor mereka," jelas Sri Mulyani di kantor Ditjen Pajak, Rabu (11/7/2018).
Hal itu dilakukan Sri Mulyani sebagai respons atas laporan menteri-menteri teknis, terutama Menteri Perindustrian. Adapun sektor industri yang menjadi sorotan misalnya makanan dan minuman, karet, tekstil, industri, serta barang elektronik.
"Kami bersama [Ditjen] Pajak, dan Bea Cukai, serta Badan Kebijakan Fiskal melakukan perumusan terhadap kebutuhan masing-masing industri itu," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, dia mengatakan akan memanfaatkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk turut serta membantu sisi pendanaan, jaminan, maupun berbagai hal teknis bagi para eksportir.
(ray) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T
Masing-masing industri, kata Sri Mulyani, memiliki persoalan yang berbeda. Maka dari itu pihaknya dalam jangka menengah dan panjang akan mencari jalan keluar untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
"Masing-masing kan memiliki persoalan yang berbeda-beda. Ada yang sifatnya masih raw material, mau membuat hilirisasi, maka membutuhkan respons kebijakan berbeda dengan yang selama ini mengimpor bahan baku atau bahan antara atau barang modalnya untuk tujuan ekspor mereka," jelas Sri Mulyani di kantor Ditjen Pajak, Rabu (11/7/2018).
Hal itu dilakukan Sri Mulyani sebagai respons atas laporan menteri-menteri teknis, terutama Menteri Perindustrian. Adapun sektor industri yang menjadi sorotan misalnya makanan dan minuman, karet, tekstil, industri, serta barang elektronik.
Selain itu, dia mengatakan akan memanfaatkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk turut serta membantu sisi pendanaan, jaminan, maupun berbagai hal teknis bagi para eksportir.
(ray) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T
Most Popular