Jokowi Minta Campuran Sawit di Biodiesel Naik Jadi 30%

Arys Aditya, CNBC Indonesia
09 July 2018 16:11
Presiden Joko Widodo meminta peningkatan campuran minyak sawit di biodiesel dari 20% jadi 30%.
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo meminta peningkatan campuran minyak sawit di biodiesel dari 20% jadi 30%.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas bersama presiden dan menteri lainnya, siang tadi. "Hal lain yang presiden sampaikan terkait biodiesel. 20% sekaligus dikaji penggunaan menuju 30%," ujar Airlangga, Senin (09/7/2018).



Airlangga menuturkan, dengan peningkatan campuran tersebut maka bisa menaikkan konsumsi BBN sebanyak 500 ribu ton per hari.

Hal serupa juga diusulkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Penerapan B30 artinya tingkat campuran kelapa sawit di biodiesel naik jadi 30%. "Sekarang kan mandatory yang PSO di B20, mau kami coba terapkan kalau bisa di non-PSO. Bahkan kalau bisa B30," ujar Jonan usai rapat bersama di kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (6/7/2018).

Menurut Jonan, kewajiban ini nantinya ditugaskan ke Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi). Nanti, Aprobi diminta untuk bicara dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan. Sesudah itu juga dibicarakan ke Gaikindo. 

Mandatori B20 diatur dalam Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2016. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, penggunaan campuran BBN ke BBM sebesar 20%mencapai 3,2 juta KL sepanjang tahun 2017.

Tahun depan, dengan kemungkinan produksi hanya sebesar 3,5 juta KL dari Aprobi, Ditjen EBTKE menargetkan penggunaan BBN untuk BBM bisa menjadi 5,7 juta KL


(gus/ray) Next Article Perluasan Penggunaan B20 Masih Belum Pasti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular