Kelar Rakor Perang Dagang, Para Menteri Kompak Tutup Mulut
Rehia Sebayang & Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
08 July 2018 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah menteri Kabinet Kerja yang berkumpul di kantor Kementerian Koordinator Perenomian di Jakarta, hari Minggu (8/7/2018) untuk membahas perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia kompak menolak memberi komentar.
Rapat yang berlangsung selama sekitar tiga jam sejak pukul 15.00 WIB dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Selain mereka, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga turut menghadiri rapat yang dilangsungkan di hari libur itu.
"Itu pokoknya mempersiapkan bahan untuk ratas besok, untuk [membahas tentang] impor dan ekspor," ujar Enggar kepada para jurnalis ketika ditanya mengenai isi rakor. Ia merujuk pada rencana rapat terbatas yang biasanya dilaksanakan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
"Saya kira hari Senin kita akan bicara secara khusus tentang itu," kata Jokowi saat ditanya langkah pemerintah merespons ancaman perang dagang AS.
Enggar tidak menjelaskan lebih lanjut tentang rincian bahan yang dimaksud, dan berkata "Itu nanti Pak Menko [Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution] yang akan menjelaskan".
Enggar adalah menteri terakhir yang terlihat meninggalkan komplek kantor Menko Perekonomian.
Para pejabat lainnya yang lebih dulu meninggalkan lokasi rapat sepakat berkata, "Ke Pak Menko," ketika ditanya tentang informasi terkait rakor hari ini.
Mengenai ancaman pencabutan Generalized System Preferences (GSP) terhadap produk impor dari Indonesia oleh AS, Enggar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah Negeri Paman Sam.
Dia pun berkata kedua negara sepakat untuk berdiskusi membahas masalah perdagangan, tetapi masih mencari jadwal.
"Selalu berkomunikasi [dengan AS]. Ada surat-menyurat. Salah satu [tanggapannya] mari kita duduk. Lagi diatur jadwalnya," pungkas Enggar.
Menko Darmin juga menolak membeberkan hasil rapat koordinasi itu.
"Itu kita sidang kabinet dulu besok. Kita belum bisa jelaskan, tapi kita sudah membahas dengan beberapa kementerian yang langsung terkait," ujarnya.
"Kita sudah bahas hal-hal yang perlu, yang akan kita usulkan tentu saja, termasuk antisipasinya, tapi substansinya saya belum jelaskan," tambahnya. Rakor diadakan di hari Minggu sebab Jokowi ingin rapat kabinet tersebut diadakan hari Senin sehingga para menteri Kabinet Kerja tidak memiliki pilihan selain rapat di hari libur, tambah Darmin.
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Rapat yang berlangsung selama sekitar tiga jam sejak pukul 15.00 WIB dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Selain mereka, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga turut menghadiri rapat yang dilangsungkan di hari libur itu.
Hari Jumat (6/7/2018) lalu, Jokowi sudah mengatakan akan membahas soal ancaman perang dagang dari Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia hari Senin esok.
"Saya kira hari Senin kita akan bicara secara khusus tentang itu," kata Jokowi saat ditanya langkah pemerintah merespons ancaman perang dagang AS.
Enggar tidak menjelaskan lebih lanjut tentang rincian bahan yang dimaksud, dan berkata "Itu nanti Pak Menko [Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution] yang akan menjelaskan".
Enggar adalah menteri terakhir yang terlihat meninggalkan komplek kantor Menko Perekonomian.
Para pejabat lainnya yang lebih dulu meninggalkan lokasi rapat sepakat berkata, "Ke Pak Menko," ketika ditanya tentang informasi terkait rakor hari ini.
Mengenai ancaman pencabutan Generalized System Preferences (GSP) terhadap produk impor dari Indonesia oleh AS, Enggar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah Negeri Paman Sam.
Dia pun berkata kedua negara sepakat untuk berdiskusi membahas masalah perdagangan, tetapi masih mencari jadwal.
"Selalu berkomunikasi [dengan AS]. Ada surat-menyurat. Salah satu [tanggapannya] mari kita duduk. Lagi diatur jadwalnya," pungkas Enggar.
Menko Darmin juga menolak membeberkan hasil rapat koordinasi itu.
"Itu kita sidang kabinet dulu besok. Kita belum bisa jelaskan, tapi kita sudah membahas dengan beberapa kementerian yang langsung terkait," ujarnya.
"Kita sudah bahas hal-hal yang perlu, yang akan kita usulkan tentu saja, termasuk antisipasinya, tapi substansinya saya belum jelaskan," tambahnya. Rakor diadakan di hari Minggu sebab Jokowi ingin rapat kabinet tersebut diadakan hari Senin sehingga para menteri Kabinet Kerja tidak memiliki pilihan selain rapat di hari libur, tambah Darmin.
(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular