
UE Galang Dukungan untuk Pangkas Bea Impor Mobil
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 July 2018 17:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat Eropa sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pembicaraan tentang kesepakatan pemotongan tarif di antara eksportir mobil terbesar dunia untuk mencegah perang dagang besar-besaran dengan Amerik Serikat (AS), menurut Financial Times (FT) dengan mengutip para diplomat yang mengetahui isu tersebut.
Usulan rencana tersebut sedang diteliti oleh para pejabat di Brussels, pusat administrasi Uni Eropa (UE), menjelang pertemuan antara Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden Donald Trump di Washington bulan ini, menurut berita yang diterbitkan hari Rabu (4/7/2018) dan dikutip CNBC International.
FT melaporkan bahwa tiga diplomat, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Komisi Eropa "sedang mempelajari apakah akan layak untuk menegosiasikan kesepakatan dengan ekportir mobil besar lainnya, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang."
Langkah seperti itu dapat mengatasi keluhan Trump yang mengatakan bahwa sektor AS diperlakukan tidak adil, sembari mengurangi biaya ekspor untuk sektor otomotif negara-negara lain yang berpartisipasi.
"Dalam kesepakatan seperti itu, para peserta akan mengurangi tarif ke tingkat yang disepakati untuk satu set produk tertentu - sebuah konsep dalam perdagangan internasional yang dikenal sebagai 'perjanjian plurilateral' yang memungkinkan negara-negara memberlakukan kesepakatan mengenai tarif tanpa memasukkan seluruh keanggotaan WTO," tulis FT.
Pada bulan Juni, Trump mengancam untuk menerapkan tarif 20% pada semua impor mobil dari Uni Eropa, yang menyebabkan saham pembuat mobil di wilayah itu turun. Dia kemudian mengatakan jika UE tidak menghapus bea atas mobil AS, maka AS tidak akan memiliki pilihan selain bertindak.
UE saat ini mengenakan tarif 10% atas impor mobil penumpang dibandingkan dengan tarif 2,5% yang saat ini dikenakan oleh AS.
(prm) Next Article Kapan Bumi Bisa Tenang! Kali Ini AS vs Eropa
Usulan rencana tersebut sedang diteliti oleh para pejabat di Brussels, pusat administrasi Uni Eropa (UE), menjelang pertemuan antara Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden Donald Trump di Washington bulan ini, menurut berita yang diterbitkan hari Rabu (4/7/2018) dan dikutip CNBC International.
FT melaporkan bahwa tiga diplomat, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Komisi Eropa "sedang mempelajari apakah akan layak untuk menegosiasikan kesepakatan dengan ekportir mobil besar lainnya, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang."
"Dalam kesepakatan seperti itu, para peserta akan mengurangi tarif ke tingkat yang disepakati untuk satu set produk tertentu - sebuah konsep dalam perdagangan internasional yang dikenal sebagai 'perjanjian plurilateral' yang memungkinkan negara-negara memberlakukan kesepakatan mengenai tarif tanpa memasukkan seluruh keanggotaan WTO," tulis FT.
Pada bulan Juni, Trump mengancam untuk menerapkan tarif 20% pada semua impor mobil dari Uni Eropa, yang menyebabkan saham pembuat mobil di wilayah itu turun. Dia kemudian mengatakan jika UE tidak menghapus bea atas mobil AS, maka AS tidak akan memiliki pilihan selain bertindak.
UE saat ini mengenakan tarif 10% atas impor mobil penumpang dibandingkan dengan tarif 2,5% yang saat ini dikenakan oleh AS.
(prm) Next Article Kapan Bumi Bisa Tenang! Kali Ini AS vs Eropa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular