Komersialisasi Mobil Listrik di RI Mulai 2025

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
04 July 2018 15:58
Kementerian Perindustrian hari ini mengumumkan kerja sama dengan Toyota untuk mengembangkan mobil listrik di Tanah Air.
Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menargetkan komersialisasi mobil listrik mulai 2025. Pada tahun itu, jumlah kendaraan ramah lingkungan (low-cost emission vehicle/LCEV) yang termasuk di dalamnya mobil listrik, diperkirakan mencapai 400.000 unit atau 25% dari total penjualan otomotif.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan studi pengembangan mobil listrik di antaranya juga menyangkut aspek komersial atau terkait harga jual.

"Kita studi dulu, di Jepang butuh 2 tahun, di sini kita targetkan 3 bulan saja. Nanti kita lihat hasil studinya seperti apa dari aspek komersial dan non-komersial. Diharapkan pada Agustus sudah ada preliminary result bagaimana pemanfaatan riset. Setelah itu kita akan lihat bagaimana kendaraan ini bisa dikomersilkan di Indonesia," ujar Airlangga, Rabu (4/7/2018).

Dia juga tengah menunggu adanya insentif fiskal dari Kementerian Keuangan yaitu revisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menjadi pajak berbasis emisi. Menperin berharap PPnBM untuk kendaraan listrik nantinya sebesar 0%.



"Aspek komersial perlu dipertimbangkan terkait dengan biaya produksi dan penurunan emisi. Masyarakat harus mengapresiasi dulu penurunan emisi, sehingga baru bisa menikmati kendaraan listrik. Harga akan sesuai dengan penurunan emisi. PPnBMnya akan 0%," jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah bekerja sama dengan Mitsubishi mengkaji regulasi terkait dengan berbagai kementerian seperti emisi gas buang dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta layak jalan dengan Kementerian Perhubungan. Dia mengaku ada beberapa regulasi yang nantinya perlu direvisi.

"Contohnya, PHEV dan hybrid tidak punya ban cadangan, sedangkan dalam UU kita secara legal mobil tanpa ban serep tidak boleh jalan. Jadi itu perlu kita revisi," kata dia.
(ray/ray) Next Article DP Kredit Mobil-Motor Listrik Bisa 0%, Apa Konsumen Happy?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular