AS Izinkan ZTE Kembali Beroperasi untuk Sementara

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 July 2018 06:59
Departemen Perdagangan AS memberi ZTE waktu hingga 1 Agustus untuk melanjutkan operasi jaringan dan peralatan eksisting di AS.
Foto: REUTERS/Yves Herman
Washington, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk sementara mengizinkan perusahaan telekomunikasi asal China, ZTE, melanjutkan beberapa aktivitasnya sambil memenuhi persyaratan yang diberikan Washington dalam kesepakatan politis yang dicapai kedua belah pihak bulan lalu.

Departemen Perdagangan AS memberi ZTE waktu hingga 1 Agustus untuk melanjutkan operasi jaringan dan peralatan yang sudah ada (eksisting) di AS. Ini berarti lembaga itu menarik beberapa larangan yang ditetapkan April lalu yang membuat perusahaan teknologi itu hampir bangkrut.


Namun, keringanan itu masih belum mengizinkan perusahaan-perusahaan AS untuk memulai bisnis baru dengan ZTE, AFP melaporkan.

Langkah itu diambil menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump di bulan Mei untuk mengampuni ZTE sebagai bantuan pribadinya untuk Presiden China Xi Jinping.

Di bulan April, Departemen Perdagangan melarang perusahaan-perusahaan AS menjual berbagai komponen penting ke ZTE setelah menemukan fakta bahwa pabrikan ponsel pintar itu berkali-kali berbohong mengenai aktivitas bisnisnya dengan Iran dan Korea utara serta gagal mengambil tindakan terhadap para pegawai yang melanggar sanksi AS.

Namun, ZTE dan pemerintah AS mencapai kesepakatan untuk mencabut sanksi tersebut setelah perusahaan setuju membayar denda tambahan sebesar US$1 miliar (Rp 14,4 triliun), mengganti direksi, dan membayar US$400 juta uang jaminan.

ZTe telah mengganti direksinya, mengangkat delapan direktur baru, dan memecat pejabat tingginya.
Pembahasan sanksi untuk ZTE ini juga menjadi salah satu topik perundingan perang dagang antara AS dan China.

(prm) Next Article Jadi Alat Bareng Perang Dagang, Denda ZTE Jadi Rp 23,63 T

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular