Ojek Online Terancam Ditinggal Pengguna

Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 July 2018 11:14
Ojek online hanya sebagai perantara sebelum beralih menjadi angkutan umum.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan menilai penggunaan ojek online akan berkurang jika modernisasi angkutan umum tuntas dilakukan.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan saat ini ojek online hanya sebagai perantara bagi masyarakat untuk kemudian beralih menjadi angkutan umum.

"Biar saja kayak sekarang ini. Kan kita lagi maksimalin angkutan umum kita juga. Nanti kalau angkutan umumnya makin bagus pasti kan orang-orang mau beralih. Jadi sambil kita perbaiki, ojek online ini jadi perantara dulu," pungkasnya.


Kedepannya, Budi mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan fungsi transportasi umum agar masyarakat tidak lagi memilih ojek online sebagai tansportasi utama.

Adapun Jakarta kini mulai berbenah soal transportasi publik, mulai dari rute bus TransJakarta yang semakin banyak, operasional Light Rail Transit (LRT), hingga Mass Rapid Transit (MRT). 

Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk tidak melegalkan ojek online.

Seiring dengan hal itu, Budi menegaskan keselamatan penumpang ataupun driver ojek online bukan merupakan tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab aplikator.

"Kalau di Jasa Raharja sih tidak ada asuransi untuk ojek online. Tidak tau kalau aplikator punya asuransi sendiri. Jadi tanggung jawab aplikator, kalau memang resmi dari pemerintah kan tanggung jawab kita," tuturnya.


(ray) Next Article Lagi, Driver Ojek Online Ancam Demo Besar Pada 19 September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular