Internasional

Kewalahan Hadapi Sampah, Seattle Larang Sedotan Plastik

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 July 2018 18:42
Jika perusahaan tidak mematuhi aturan baru itu, mereka akan dikenai denda sebesar US$250.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Larangan penggunaan sedotan, peralatan dan tusuk buah koktail berbahan dasar plastik mulai berlaku di Seattle pada hari Minggu (1/7/2018).

Seattle meyakini langkah ini akan menjadikannya sebagai kota besar pertama di AS yang memberlakukan larangan seperti itu. Sesuai aturan, bisnis layanan makanan di kota harus menyediakan 'pilihan yang sesuai' bagi pelanggannya, seperti sedotan yang terbuat dari kertas yang dapat dikomposkan atau plastik yang dapat dibuat kompos, menurut Seattle Public Utilities (SPU).

Jika perusahaan tidak mematuhi aturan baru itu, mereka akan dikenai denda sebesar US$250.

Masalah sampah plastik menjadi semakin serius. Dilansir dari CNBC International, lebih dari 8 juta ton plastik mengotori lautan dunia setiap tahunnya, menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Eropa menghasilkan 25 juta ton sampah plastik setiap tahun, menurut Komisi Eropa. Hanya kurang dari 30% dari seluruh total tersebut yang dikumpulkan untuk didaur ulang.

Langkah Seattle tersebut mewakili upaya terbaru yang dilakukan oleh pihak berwenang dan pebisnis untuk mengurangi dampak plastik terhadap lingkungan.

Awal bulan ini, misalnya, McDonald mengumumkan akan berhenti menggunakan sedotan plastik di restoran Inggris dan Irlandia. Raksasa makanan cepat saji itu mengatakan akan memulai peluncuran sedotan kertas di semua 1.361 tokonya di kedua negara. Perubahan itu akan dimulai pada bulan September dan rampung pada tahun 2019.

Bisnis lain yang ingin menangani masalah sampah plastik adalah Evian. Pada bulan Januari, merek air kemasan itu mengatakan akan mengganti produksi semua botol plastiknya menjadi botol berbahan plastik daur ulang 100% pada tahun 2025.



(roy/roy) Next Article Pengusaha dan Pemerintah Perangi Jutaan Ton Sampah Plastik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular