Bandingkan Tarif Bandara Changi yang Selangit dengan Soetta!

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
02 July 2018 12:35
Tarif penumpang yang dikutip Bandara Changi naik menjadi hampir Rp 500.000.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Per 1 Juli 2018, Bandara Changi di Singapura menetapkan tarif tambahan bagi penumpang pesawat.

Mulai tanggal tersebut, setiap penumpang pesawat yang berangkat dari Bandara Changi diwajibkan membayar SG$ 47,30 (sekitar Rp 494.000), yang terdiri dari:

1. Passenger Service & Security Fee sebesar SG$ 30,40.
2. Aviation Levy yakni SG$ 6,10.
3. Airport Development Levy SG$ 10,80.

Sebelumnya, penumpang hanya membayar SG$ 34 yang terdiri dari Passenger Service Charge SG$ 19,90, lalu Passenger Security Service Charge SG$ 8, dan Aviation Levy SG$ 6,10.

Apabila dilihat, tarif yang dikenakan Bandara Changi itu memiliki perhitungan yang cukup rumit.

Hal ini karena passenger charge yang baru memperhitungkan keterlibatan penumpang pesawat dalam membangun proyek Changi East. Dengan kata lain, penumpang kini ikut mendanai proyek Changi East, yang termasuk di dalamnya adalah Terminal 5.

Melalui kebijakan ini, mungkin saja Changi dapat lebih cepat membangun proyek megahnya itu dan mempertahankan posisi menjadi bandara terbaik di Asia Tenggara, bahkan di dunia.

Tarif yang nyaris Rp 500.000 di Changi itu juga terlihat lebih dari dua kali lipat dari passenger service charge di Bandara Soekarno-Hatta, yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia.

Setiap penumpang yang berangkat ke luar negeri dari Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta hanya dikutip Rp 230.000.

Tarif di Bandara Soekarno-Hatta cuma memperhitungkan fasilitas yang sudah tersedia bagi penumpang di terminal, bukan untuk mendanai proyek yang tengah dibangun.

Adapun setiap tarif yang dikutip bandara sudah dimasukkan menjadi salah satu komponen tiket pesawat. Jadi, setiap ada kenaikan dalam tarif yang dikutip bandara maka harga tiket pesawat pun menjadi semakin tinggi.

Seperti yang terjadi mulai 1 Juli 2018, di mana maskapai nasional diketahui sudah menaikkan harga tiket dari Singapura ke Jakarta karena adanya kenaikan tarif Changi.


Namun, menurut Lion Air dan Garuda, kenaikan harga tiket ini belum mengganggu pasar secara signifikan.

"Pasarnya tidak berpengaruh sampai saat ini. Singapura kan semua maskapai sama ya masih jadi unggulan. Load factor rata-rata sekitar 80%," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono.







(ray/dru) Next Article Tiket dari dan ke Singapura Makin Mahal, Ini Pemicunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular