Tiket dari dan ke Singapura Makin Mahal, Ini Pemicunya
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
06 March 2018 10:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Changi di Singapura berencana menaikkan tarif ke penumpang pesawat atau disebut dengan passenger charges mulai 1 Juli 2018.
Kenaikan tarif dinilai cukup signifikan yakni mencapai sekitar 40% atau dari saat ini SG$ 34 (Rp 355.000) menjadi SG$ 47,30 (Rp 494.000) untuk setiap penumpang yang berangkat dari Changi.
Kenaikan tarif itu seiring dengan diubahnya komponen passenger charges, yakni menjadi terdiri dari Passenger Service and Security Fee (PSSF) sebesar SG$ 30,40, lalu aviation levy yang merupakan pajak dari pemerintah sebesar SG$ 6,10, kemudian ditambah dengan airport development levy SG$ 10,80.
Bagi penumpang transit dikenakan tarif total SG$ 9 terdiri dari PSSF sebesar US$ 6 dan airport development levy US$ 3.
Adapun saat ini komponen airport development levy belum dicantumkan sebagai salah satu komponen passenger charges, baik bagi penumpang yang berangkat maupun transit.
Tidak hanya itu, bandara terbaik di dunia selama 5 tahun berturut-turut versi Skytrax ini juga menetapkan kenaikan tarif ke maskapai seperti untuk jasa pendaratan, biaya parkir pesawat dan penggunaan garbarata.
Salah satu tujuan dinaikkannya tarif penumpang, dan jasa ke maskapai, memang salah satunya untuk pembangunan Terminal 5 yang merupakan bagian dari proyek pengembangan Changi East.
Asosiasi maskapai nasional atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengatakan tarif ke penumpang itu merupakan salah satu komponen harga tiket. Sehingga kenaikan tarif penumpang juga turut mengerek harga tiket.
Sekjen INACA Tengku Burhanuddin mengatakan tarif penumpang yang ditetapkan Changi hingga hampir Rp 500.000 itu terlalu tinggi bagi masyarakat Indonesia.
(ray/ray) Next Article Mulai 1 Juli, Tiket Pesawat dari dan ke Singapura Makin Mahal
Kenaikan tarif dinilai cukup signifikan yakni mencapai sekitar 40% atau dari saat ini SG$ 34 (Rp 355.000) menjadi SG$ 47,30 (Rp 494.000) untuk setiap penumpang yang berangkat dari Changi.
Kenaikan tarif itu seiring dengan diubahnya komponen passenger charges, yakni menjadi terdiri dari Passenger Service and Security Fee (PSSF) sebesar SG$ 30,40, lalu aviation levy yang merupakan pajak dari pemerintah sebesar SG$ 6,10, kemudian ditambah dengan airport development levy SG$ 10,80.
Adapun saat ini komponen airport development levy belum dicantumkan sebagai salah satu komponen passenger charges, baik bagi penumpang yang berangkat maupun transit.
Tidak hanya itu, bandara terbaik di dunia selama 5 tahun berturut-turut versi Skytrax ini juga menetapkan kenaikan tarif ke maskapai seperti untuk jasa pendaratan, biaya parkir pesawat dan penggunaan garbarata.
Salah satu tujuan dinaikkannya tarif penumpang, dan jasa ke maskapai, memang salah satunya untuk pembangunan Terminal 5 yang merupakan bagian dari proyek pengembangan Changi East.
Asosiasi maskapai nasional atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengatakan tarif ke penumpang itu merupakan salah satu komponen harga tiket. Sehingga kenaikan tarif penumpang juga turut mengerek harga tiket.
Sekjen INACA Tengku Burhanuddin mengatakan tarif penumpang yang ditetapkan Changi hingga hampir Rp 500.000 itu terlalu tinggi bagi masyarakat Indonesia.
(ray/ray) Next Article Mulai 1 Juli, Tiket Pesawat dari dan ke Singapura Makin Mahal
Most Popular