
Tarif Changi Jadi Rp 500.000, Garuda: Pesawat Masih Penuh
Exist In Exist, CNBC Indonesia
02 July 2018 10:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menilai kenaikan tarif penumpang pesawat (passenger service charges/PSC) hingga sekitar 40% menjadi SG$ 47,30 (Rp 494.000) yang dikutip Bandara Changi mulai kemarin, Minggu (1/7/2018), tidak akan mempengaruhi pasar Singapura.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan hal ini dibuktikan oleh tingkat keterisian pesawat (load factor) untuk penerbangan dari dan ke Singapura yang tidak mengalami penurunan.
"Pasarnya tidak berpengaruh sampai saat ini. Singapura kan semua maskapai sama ya masih jadi unggulan. Load factor rata-rata sekitar 80%," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (02/07/2018).
Hengki mengatakan kenaikan tiket pesawat Garuda dari dan ke Singapura juga hanya menyesuaikan tarif PSC tersebut. Seperti diketahui, PSC merupakan salah satu dari elemen tiket pesawat. Dengan kata lain, tiket pesawat yang dibayar penumpang sudah memperhitungkan adanya PSC bandara.
Pernyataan Garuda ini sekaligus menegaskan bahwa kenaikan PSC di Changi tidak berdampak pada segmen penumpang di maskapai dengan pelayanan penuh atau full service.
Sebelumnya, Lion Air yang berada di segmen maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC) juga menyatakan pasar penerbangan ke Singapura juga tidak terganggu.
"Tidak terlalu signifikan [dampaknya], penumpang juga masih banyak. Kalau saya monitor, [load factor] masih hampir 90% yang Singapura," kata Managing Director Lion Air Group Daniel Putut.
(ray/ray) Next Article Fix! Mulai Hari Ini, Penumpang Pesawat Internasional Dibatasi
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan hal ini dibuktikan oleh tingkat keterisian pesawat (load factor) untuk penerbangan dari dan ke Singapura yang tidak mengalami penurunan.
"Pasarnya tidak berpengaruh sampai saat ini. Singapura kan semua maskapai sama ya masih jadi unggulan. Load factor rata-rata sekitar 80%," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (02/07/2018).
Hengki mengatakan kenaikan tiket pesawat Garuda dari dan ke Singapura juga hanya menyesuaikan tarif PSC tersebut. Seperti diketahui, PSC merupakan salah satu dari elemen tiket pesawat. Dengan kata lain, tiket pesawat yang dibayar penumpang sudah memperhitungkan adanya PSC bandara.
"Tiketnya sendiri kita naik hanya karena ada tambahan biaya dari sananya saja. [Kedepannya diprediksikan] tidak ada penurunan jumlah penumpang," pungkasnya.
Pernyataan Garuda ini sekaligus menegaskan bahwa kenaikan PSC di Changi tidak berdampak pada segmen penumpang di maskapai dengan pelayanan penuh atau full service.
Sebelumnya, Lion Air yang berada di segmen maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC) juga menyatakan pasar penerbangan ke Singapura juga tidak terganggu.
"Tidak terlalu signifikan [dampaknya], penumpang juga masih banyak. Kalau saya monitor, [load factor] masih hampir 90% yang Singapura," kata Managing Director Lion Air Group Daniel Putut.
(ray/ray) Next Article Fix! Mulai Hari Ini, Penumpang Pesawat Internasional Dibatasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular