Kabar Gembira, Dua Minggu Lagi Divestasi Feeport Rampung

Wahyu Daniel & Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 June 2018 14:58
Kementerian BUMN menaksir harga divestasi Freeport akan mencapai US$3,5 miliar hingga US$4 miliar.
Foto: CNBC Indonesia/Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia - Proses divestasi Freeport yang panjang akan segera berakhir. Jika tidak ada aral melintang proses divestasi tambang akan selesai pada Juli 2018.

"Tinggal finalisasi beberapa dokumen-dokumen yang harus ditandatangani. Dalam dua minggu lagi semestinya proses bisa selesai," ujar Rini Soemarno, Menteri BUMN, Sabtu (30/6/2018).

[Gambas:Video CNBC]
Kementerian BUMN mentaksir harga divestasi Freeport akan mencapai US$3,5 miliar hingga US$4 miliar. Dalam divestasi ini pemerintah yang diwakili Inalum akan membuat perusahaan patungan (join venture) bersama dengan Freeport McMohan untuk kelola tambang Grassberg di Papua.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan bertandang ke Amerika Serikat dan bertemu dengan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson. Dalam pertemuan terbatas mereka membicarakan hal-hal terkait kelanjutan operasional tambang Freeport yang ada di tanah Papua.

"Soal pengelolaan atau pengendalian manajemen jadinya Joint Venture (JV), dan akan dituangkan dalam JV agreement," kata Jonan di Washington, Selasa (26/6/2018).

Perjanjian JV, kata Jonan, akan dilakukan antara Freeport dan PT Inalum selaku holding BUMN tambang. Isi kesepakatan akan merinci tentang program-program yang disusun bersama kedua pihak hingga masa akhir berlakunya perjanjian. Selain itu, ada juga kesepakatan mengenai komitmen tentang tidak akan adanya perubahan yang bisa menganggu bisnis perusahaan. "Ini semata-mata harus ada justifikasi bisnis buat kedua belah pihak agar menguntungkan," tegas Jonan. 

PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) sebagai komando transaksi divestasi saham Freeport ke RI mengatakan saat ini proses negosiasi antara Inalum dan PT Freeport Indonesia masih berlangsung, dan perbedaan pandangan di kedua perusahaan sudah semakin menyempit.

"Proses negosiasi masih berlangsung dan perbedaan pandangan kedua belah pihak terkait proses divestasi sudah semakin mengecil," ujar Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Antarlembaga Holding Industri Pertambangan Inalum Rendi Witular kepada CNBC Indonesia. 


(roy) Next Article Divestasi Rampung, Rini: Freeport Dikelola Secara Terbuka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular