
Indonesia Salurkan Bantuan Dana Rp 28,4 Miliar ke Palestina
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 June 2018 17:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan mengucurkan dana sebesar US$2 juta atau setara dengan Rp 28,4 miliar sebagai bantuan untuk program pengembangan kapasitas Palestina. Program itu akan disesuaikan dengan kebutuhan rakyat Palestina, yakni pengembangan pertanian, kewirausahaan, pemberdayaan perempuan, teknologi informasi dan komunikasi, tata pemerintahan dan pendidikan.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan komitmen tersebut saat mengikuti pertemuan Konferensi Kerjasama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Developemnt/CEAPAD) III di Bangkok, Thailand hari Rabu (27/6/2018).
Nantinya, bantuan itu akan disalurkan baik dalam kerangka Rencana Kerja Tiga Tahunan (Three-year Work Plan) 2019-2021 maupun modalitas lainnya, kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam keterangan pers.
Bantuan tersebut merupakan lanjutan dari bantuan pembangunan kapasitas sebanyak 169 program yang sejauh ini sudah diberikan oleh pemerintah Indonesia dan melibatkan hampir 2.000 warga Palestina.
Selain menyampaikan komitmen itu, Retno juga menekankan perlunya pemberian insentif untuk sektor bisnis dari komunitas internasional. Indonesia sendiri telah menginisiasi pemberlakuan tarif 0% untuk beberapa produk Palestina di tahun 2018.
"Insentif ini akan mendorong pembentukan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi Palestina yang mandiri," kata Retno dalam keterangan pers.
Sehari sebelum pertemuan CEAPAD dimulai, Retno melakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki untuk membahas situasi terakhir di Gaza dan menjajaki opsi terbaik yang mungkin dilakukan untuk mendorong proses perundingan damai Palestina-Israel ke depan.
"Pemerintah bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang hingga rakyat Palestina memperoleh kemederkaannya," kata Retno saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki hari Selasa (26/6/2018). "Negara-negara di luar Kawasan, khususnya negara mayoritas Muslim, harus dilibatkan dalam mendorong proses perdamaian Palestina-Israel."
Tak hanya bertemu dengan Maliki, Retno juga bertemu dengan Commissioner General Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency/UNRWA) Pierre Krähenbühl pada hari Rabu.
Retno dan Krähenbühl membahas langkah dan rencana ke depan UNRWA terkait krisis finansial yang dihadapi. Retno juga mengungkapkan apresiasi Indonesia terhadap UNRWA untuk pengungsi Palestina yang berjumlah lebih dari 5,3 juta jiwa.
(roy) Next Article Curhatan Menlu Retno 4 Tahun Tangani Urusan Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan komitmen tersebut saat mengikuti pertemuan Konferensi Kerjasama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Developemnt/CEAPAD) III di Bangkok, Thailand hari Rabu (27/6/2018).
Selain menyampaikan komitmen itu, Retno juga menekankan perlunya pemberian insentif untuk sektor bisnis dari komunitas internasional. Indonesia sendiri telah menginisiasi pemberlakuan tarif 0% untuk beberapa produk Palestina di tahun 2018.
"Insentif ini akan mendorong pembentukan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi Palestina yang mandiri," kata Retno dalam keterangan pers.
Sehari sebelum pertemuan CEAPAD dimulai, Retno melakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki untuk membahas situasi terakhir di Gaza dan menjajaki opsi terbaik yang mungkin dilakukan untuk mendorong proses perundingan damai Palestina-Israel ke depan.
"Pemerintah bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang hingga rakyat Palestina memperoleh kemederkaannya," kata Retno saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki hari Selasa (26/6/2018). "Negara-negara di luar Kawasan, khususnya negara mayoritas Muslim, harus dilibatkan dalam mendorong proses perdamaian Palestina-Israel."
Tak hanya bertemu dengan Maliki, Retno juga bertemu dengan Commissioner General Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency/UNRWA) Pierre Krähenbühl pada hari Rabu.
Retno dan Krähenbühl membahas langkah dan rencana ke depan UNRWA terkait krisis finansial yang dihadapi. Retno juga mengungkapkan apresiasi Indonesia terhadap UNRWA untuk pengungsi Palestina yang berjumlah lebih dari 5,3 juta jiwa.
(roy) Next Article Curhatan Menlu Retno 4 Tahun Tangani Urusan Luar Negeri RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular