Jepang Dukung Indonesia Jadi Hub Industri Otomotif

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 June 2018 20:27
Hal tersebut merupakan salah satu isi kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang mendukung upaya menjadikan Indonesia sebagai basis manufaktur, khususnya otomotif. Hal tersebut merupakan salah satu isi kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, saat melakukan dialog strategis di Gedung Pancasila di kompleks Kementerian Luar Negeri hari Senin (25/6/2018),

Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Edi Yusup mengungkapkan otomotif adalah salah satu produk yang menjadi fokus kedua negara. Selain itu, dia mengatakan, Indonesia juga mengharapkan terciptanya kerja sama di bidang manufaktur baterai lithium dan mobil listrik.

"Salah satunya [otomotif]. Ada produk-produk high tech juga akan dikembangkan di sini. Kita harapkan ada kerja sama di baterai lithium, mobil listrik juga,"  kata Edi kepada para jurnalis setelah ikut melakukan dialog strategis, seraya menambahkan hal tersebut tidak dibahas secara spesifik dalam pertemuan pagi itu.

Selain menjadi basis manufaktur, Indonesia juga diproyeksikan menjadi penghubung industri atau industrial hub Jepang. Edi mengatakan hal tersebut dilakukan dengan melaksanakan proyek pembangunan pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Adapun proyek pembangunan senilai total Rp 43,22 triliun tersebut sepenuhnya menggunakan pinjaman dari Pemerintah Jepang.

Harapannya, pelabuhan itu nantinya bisa meningkatkan produksi dan ekspor mobil Jepang di Indonesia.

"Jepang antisipasi pembangunan pelabuhan Patimban, salah satunya untuk ekspor mobil juga. Jadi kalau itu sudah jadi, mudah-mudahan nanti produksi mobil Jepang-Indonesia jadi lebih banyak lagi," kata Edi.

Lebih lanjut dia mengatakan Jepang saat ini memang sedang melakukan diversifikasi investasi ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Maka dari itu, kedua Menlu sepakat untuk mendorong investasi Jepang yang masuk ke Indonesia.

"Investasi Jepang di beberapa negara, termasuk di China, ongkos investasi lebih tinggi sekarang. Mungkin karena labor cost [upah buruh] naik. Jadi, sekarang Jepang mau melakukan diversifikasi ke negara ASEAN lainnya, salah satunya Indonesia."

Sebagai catatan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Jepang merupakan investor terbesar nomor dua di Indonesia dengan nilai investasi US$4,9 miliar (Rp 66,15 triliun) dan total 3.464 proyek tahun 2017. Dalam kuartal pertama tahun ini, investasi Jepang yang masuk sudah mencapai $1,4 miliar.

Sementara itu, posisi investor terbesar nomor satu masih dipegang oleh Singapura yang menyuntikkan dana sebanyak $8,4 miliar dengan 5.951 proyek sepanjang tahun lalu. Negara tetangga Indonesia itu pun masih menduduki posisi pertama di kuartal pertama tahun ini dengan penanaman modal asing yang mencapai $2,6 miliar, menurut BKPM.
(hps) Next Article Mau RI Sukses Jual Mobil Listrik? Benahi Ini Dulu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular