Deal! Ini Hasil Pertemuan Menlu Retno & Menlu China

Tommy Sorangan, CNBC Indonesia
13 January 2021 19:35
Keterangan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, 14 November 2020. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Keterangan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, 14 November 2020. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Rabu (13/1/2021) Menteri Luar Negeri (menlu) China Wang Yi bertandang ke Jakarta menemui Menlu RI Retno Marsudi. Kunjungan ini merupakan bagian rangkaian safari Wang Yi di beberapa negara ASEAN.

Dalam kesempatan itu, ada beberapa hal yang dibicarakan, mulai dari isu kesehatan menyangkut pandemi, investasi, serta keamanan kawasan.

Pembicaraan antara kedua Menlu itu diadakan secara pleno dan secara empat mata atau teet-a-teet. Dalam akhir pertemuan itu, kedua menteri menyepakati tiga hal.

Pertama, kedua negara sepakat untuk membangun ketahanan kesehatan bersama. Hal ini timbul dari kesadaran Indonesia dan China bahwa pada tahun 2021 kedepan isu mengenai pandemi Covid-19 masih menjadi PR besar bagi seluruh negara. Dalam pertemuan ini, Indonesia menyatakan akan bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan untuk memproduksi obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan yang diharapkan nantinya akan dibuat secara mandiri.

"Saya mengatakan kepada state counsellor Wang Yi rencana indonesia untuk membangun ketahanan kesehatan nasional antara lain melalui produksi obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan." Kata Retno.

Kedua, Menlu Wang dan Menlu Retno sepakat bahwa dalam memuluskan pertumbuhan ekonomi, sinergi yang saling menguntungkan sangat dibutuhkan. Menlu Retno menekankan bahwa untuk mencapai sinergi yang saling menguntungkan semua pihak ini perlu adanya eliminasi terhadap setiap hambatan dalam perdagangan. Dalam hal ini, Indonesia meminta China untuk melonggarkan produk ekspor unggulannya. Hal ini dimaksudkan agar neraca perdagangan antar negara dapat lebih seimbang.

"Selain itu saya menggarisbawahi pentingnya untuk mengatasi halangan dalam perdagangan, terutama bagi ekspor pasar unggulan Indonesia seperti produk perikanan, buah-buahan tropis, sarang burung walet, dan tentunya kelapa sawit," pungkas menlu yang pernah menjadi duta besar RI di Belanda ini

Selain itu, Menlu Retno juga menegaskan pentingnya investasi China di Indonesia yang ramah lingkungan serta dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi.

Hal ketiga yang disepakati Menlu Indonesia dan China adalah soal keamanan kawasan.Laut China Selatan (LCS). Dalam konferensi pers yang diadakan, kedua menlu sepakat untuk menjaga LCS sebagai lautan yang damai. Menlu Retno menyampaikan bahwa agar dapat terciptanya perdamaian di LCS, setiap negara harus mematuhi aturan internasional yang berlaku.

"Untuk mencapainya satu hal yang harus dilakukan setiap negara adalah menghormati dan menjalankan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982." Imbuhnya.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Wang Yi. Ia menghimbau agar setiap negara mematuhi peraturan internasional dalam konflik LCS. Maka dari itu ia meminta Indonesia sebagai salah satu negara besar di lautan yang kaya migas itu untuk mengamati aksi-aksi provokatif yang terjadi disana

Selain membicarakan hal tersebut, Indonesia juga menyampaikan apresiasinya kepada China atas bantuan yang diberikan selama ini, terutama mengenai perlindungan ABK WNI yang bekerja di kapal China dan kerjasama-kerjasama bilateral lainnya.

Sebelum berada di Jakarta, Menlu Wang Yi melaksanakan kunjungan ke Danau Toba pada Selasa (12/1/2021). Disana ia berbincang langsung dengan Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengenai peningkatan hubungan dagang dan investasi antar kedua negara.

Kunjungan Menlu Wang Yi ke ASEAN akan diadakan di empat negara yaitu Myanmar, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina. Sebelum bertolak ke Indonesia, Wang Yi bertolak ke Myanmar untuk menemui State Counsellor Aung San Suu Kyi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Menteri ke China, Ini Sejumlah Target dari Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular