Menlu G20 Kumpul Tatap Muka di Italia, Ini yang Dibahas!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
29 June 2021 20:10
People gather and walk in front of the Trevi fountain in Rome, Monday, June 28, 2021. Italians took off their face masks and breathed a huge sigh of relief on Monday as the government-imposed requirement on mask wearing outdoors was lifted. Italian Health Minister Roberto Speranza made the decision last week to lift the outdoor mask-wearing requirement on advice from Italy’s Scientific Technical Committee (CTS) that made the decision based on the stabilisation of Italy Covid-19 indicators. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)
Foto: Orang-orang berkumpul di depan air mancur Trevi tanpa menggunakan masker setelah pemerintah Italia menerapkan zona bebas masker di wilayah yang dikategorikan "berisiko rendah" penularan virus corona di Roma, Senin, 28 Juni 2021. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para Menteri Luar Negeri (Menlu) 20 negara kelompok ekonomi utama yang tergabung dalam G20 menggelar pertemuan tatap muka langsung pada Selasa (29/6/2021). Dalam pertemuan ini, kota Matera di Italia didaulat sebagai lokasi pertemuan.

Pertemuan ini adalah pertemuan menlu G20 pertama secara tatap muka setelah pandemi Covid-19 menghantam aktivitas global. Dalam pertemuan tersebut, akan ada agenda diskusi mengenai kerja sama dalam berbagai bidang termasuk kesehatan global, iklim, dan perdagangan internasional.

"Pandemi telah menyoroti perlunya tanggapan internasional terhadap keadaan darurat yang melampaui batas-batas nasional," kata Menlu Italia Luigi Di Maio dalam pertemuan itu sebagaimana dikutip Reuters.

Italia, yang memegang kepresidenan bergilir G20, mengatakan perhatian khusus akan diberikan ke Afrika, dengan penekanan pada pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu bicara mengenai vaksin Covid-19, Menlu AS Antony Blinken menegaskan pentingnya membawa vaksin ke negara-negara miskin yang mungkin kesulitan mendapatkan dosis.

"Untuk mengakhiri pandemi, kita harus mendapatkan lebih banyak vaksin ke lebih banyak tempat," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa krisis kesehatan telah memperburuk ketidaksetaraan ekonomi di seluruh dunia dan pihaknya menginginkan agar negara G20 terus membantu negara-negara berpenghasilan rendah mengatasi "kerentanan utang signifikan mereka".

Tak hanya AS yang bicara mengenai vaksin, Menlu Jerman Heiko Maas mengatakan Berlin khawatir atas aksi-aksi China dan Rusia telah menawarkan vaksin mereka untuk meningkatkan posisi mereka dengan negara-negara tertentu.

"(Ini) bukan tentang mencapai keuntungan geostrategis jangka pendek," katanya sebelum pertemuan.

Anggota G20 menyumbang lebih dari 80% produk domestik bruto dunia, 75% perdagangan global, dan 60% populasi planet ini. Negara yang mengirim wakilnya ke Matera ini termasuk diplomat top AS, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, India, dan Indonesia. Indonesia diketahui mengirim langsung Menlu Retno Marsudi untuk berada langsung di pertemuan itu


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Hadir, G-20 Bahas Vaksin, Pajak, Sampai Nasib Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular