Internasional

Trump Marah: Harley Tak Boleh Diproduksi di Negara Lain!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 June 2018 09:53
Harley-Davidson berencana memindahkan produksi ke negara lain untuk menghindari tingginya tarif akibat dari adanya perang dagang.
Foto: REUTERS / Thomas Peter
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump pada hari Selasa mengancam akan "mengenakan pajak baru" pada Harley-Davidson jika produsen sepeda motor mewah itu memindahkan produksi ke luar negeri.

Dia mengklaim bahwa perusahaan AS yang ikonik tersebut memanfaatkan ketegangan perdagangan yang tengah memanas sebagai alasan untuk memindahkan produksinya.

"Harley-Davidson tidak boleh dibangun di negara lain - tidak pernah! Karyawan dan pelanggan mereka sudah sangat marah pada mereka. Jika mereka bergerak, lihat saja, itu akan menjadi awal dari akhir - mereka menyerah, mereka berhenti! Aura akan hilang dan mereka akan dikenai pajak tidak seperti sebelumnya!" Kata Trump dalam tweet.

"Awal tahun ini Harley-Davidson mengatakan mereka akan memindahkan banyak operasi pabrik mereka di Kansas City ke Thailand," kata Trump dalam tweet lain. "Itu jauh sebelum Tarif diumumkan. Oleh karena itu, mereka hanya menggunakan Tarif / Perang Perdagangan sebagai alasan."



Harley tidak segera menanggapi permintaan CNBC untuk berkomentar.

Seperti diketahui, Harley, pada hari Senin mengatakan pihaknya memindahkan beberapa produksi ke luar negeri karena meningkatnya biaya akibat adanya Uni Eropa membalas kebijakan Trump soal baja dan aluminium.

Pada bulan Mei, perusahaan mengumumkan akan membangun pabrik di Thailand untuk lebih menjangkau pasar Asia Tenggara.

CEO Matt Levatich mengatakan kepada Bloomberg News pada bulan April ia membuat keputusan setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari Kemitraan Trans-Pasifik, perjanjian perdagangan bebas dengan 11 negara lain yang sebagian besar berada di Asia.

Memproduksi di Thailand memungkinkan Harley menghindari tarif negara hingga 60% pada sepeda motor impor, dan membantu perusahaan mendapatkan keringanan pajak ketika mengekspor ke negara-negara terdekat, menurut Reuters. Pada bulan Januari perusahaan mengatakan mereka berencana untuk menumbuhkan bisnis internasional hingga 50%.

Sementara itu, Harley juga sedang dalam proses menutup pabrik Kansas City dan memindahkan operasinya ke York, Pennsylvania. Serikat pekerja setempat mengklaim setidaknya ada beberapa pekerjaan yang dipindahkan ke Thailand, sementara menurut laporan media, perusahaan sepeda motor itu membantah tentang kaitan apa pun.

Dilansir dari Reuters, saham Harley ditutup 0,6% lebih rendah pada hari Selasa setelah anjlok hampir 6% pada hari Senin.

Saham Harley turun lebih dari 25% selama 12 bulan terakhir. Tahun lalu, perusahaan melaporkan penurunan tahunan dalam penjualan sepeda motor baru di pasar AS dan internasional, yang masing-masing turun 8,5% dan 3,9%.

Trump dalam postingan di twitter pada hari Senin mengatakan dia "terkejut" oleh keputusan Harley untuk memindahkan beberapa produksi ke luar negeri. Dia secara terbuka berterima kasih kepada Harley-Davidson yang berbasis di Wisconsin awal tahun lalu karena "membangun sesuatu di Amerika" dan mengkritik perusahaan lain untuk memindahkan produksi di luar AS.

Ketegangan perdagangan antara AS dan negara-negara lain di dunia telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pengumuman Harley membuat perusahaan tersebut menjadi salah satu yang pertama kali mengungkapkan dampak negatif dari perang tarif.

"Harley harus tahu bahwa mereka tidak akan bisa menjual kembali ke AS tanpa membayar pajak yang besar!" kata Trump dalam tweet lain di hari Selasa.
(ray) Next Article Trump Marah, Akankah Harley Batalkan Pabrik di Thailand?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular