Internasional
Trump Marah, Akankah Harley Batalkan Pabrik di Thailand?
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
27 June 2018 10:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Harley-Davidson mengungkapkan akan membuka pabrik di Thailand sebagai bagian dari ekspansi bisnis perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
Dikutip dari Bangkok Post, jika Harley memproduksi sepeda motornya di Thailand maka perusahaan bisa menghindari bea masuk atau tarif 60% yang diterapkan Negara Gajah Putih terhadap sepeda motor impor.
Di samping itu, Harley juga tidak akan dikenakan tarif besar apabila melakukan ekspor dari Thailand ke 10 negara ASEAN karena adanya perjanjian dagang di kawasan itu. Sebelum pabrik itu berdiri, pasar Thailand diisi oleh Harley yang diproduksi dari India.
Pabrik Harley di Bawal, India, sendiri sudah berdiri sejak 2011, untuk menghindari tarif impor sepeda motor hingga 100% di negara itu. Harley diketahui juga telah membuka pabrik di Australia.
Melihat perkembangan terkini, Harley bisa saja bergeming pada rencana pembukaan pabrik di Thailand menyusul adanya ancaman dari orang nomor satu di Amerika Serikat, negara kelahiran Harley-Davidson.
Orang nomor satu itu, Presiden Donald Trump, mengancam akan mengenakan pajak tambahan ke Harley jika memproduksi sepeda motor di luar AS.
"Harley-Davidson tidak boleh dibangun di negara lain - tidak pernah! Karyawan dan pelanggan mereka sudah sangat marah pada mereka. Jika mereka bergerak, lihat saja, itu akan menjadi awal dari akhir - mereka menyerah, mereka berhenti! Aura akan hilang dan mereka akan dikenai pajak tidak seperti sebelumnya!" Kata Trump dalam tweet.
"Awal tahun ini Harley-Davidson mengatakan mereka akan memindahkan banyak operasi pabrik mereka di Kansas City ke Thailand," kata Trump dalam tweet lain. "Itu jauh sebelum Tarif diumumkan. Oleh karena itu, mereka hanya menggunakan Tarif / Perang Perdagangan sebagai alasan."
(ray/roy) Next Article Simak Model Harley-Davidson Termahal di Dunia Ini
Dikutip dari Bangkok Post, jika Harley memproduksi sepeda motornya di Thailand maka perusahaan bisa menghindari bea masuk atau tarif 60% yang diterapkan Negara Gajah Putih terhadap sepeda motor impor.
Di samping itu, Harley juga tidak akan dikenakan tarif besar apabila melakukan ekspor dari Thailand ke 10 negara ASEAN karena adanya perjanjian dagang di kawasan itu. Sebelum pabrik itu berdiri, pasar Thailand diisi oleh Harley yang diproduksi dari India.
Melihat perkembangan terkini, Harley bisa saja bergeming pada rencana pembukaan pabrik di Thailand menyusul adanya ancaman dari orang nomor satu di Amerika Serikat, negara kelahiran Harley-Davidson.
Orang nomor satu itu, Presiden Donald Trump, mengancam akan mengenakan pajak tambahan ke Harley jika memproduksi sepeda motor di luar AS.
"Harley-Davidson tidak boleh dibangun di negara lain - tidak pernah! Karyawan dan pelanggan mereka sudah sangat marah pada mereka. Jika mereka bergerak, lihat saja, itu akan menjadi awal dari akhir - mereka menyerah, mereka berhenti! Aura akan hilang dan mereka akan dikenai pajak tidak seperti sebelumnya!" Kata Trump dalam tweet.
"Awal tahun ini Harley-Davidson mengatakan mereka akan memindahkan banyak operasi pabrik mereka di Kansas City ke Thailand," kata Trump dalam tweet lain. "Itu jauh sebelum Tarif diumumkan. Oleh karena itu, mereka hanya menggunakan Tarif / Perang Perdagangan sebagai alasan."
(ray/roy) Next Article Simak Model Harley-Davidson Termahal di Dunia Ini
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular