
Internasional
Disudutkan AS, Xi Jinping: di Budaya Kami, Kami Membalas
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
26 June 2018 11:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping pekan lalu mengatakan dia tidak akan ragu-ragu untuk membalas Amerika Serikat terkait perang dagang, menurut pemberitaan The Wall Street Journal (WSJ) hari Senin (25/6/2018) dengan mengutip berbagai sumber.
"Di Barat Anda punya kepercayaan jika seseorang menampar pipi kiri, Anda berikan pipi kanan," kata Xi Jinping dalam pemberitaan yang dilansir dari CNBC International Senin (25/6/2018), menurut beberapa orang yang mendengarkan pernyataannya. "Di budaya kami, kami membalas."
Perang dagang antara AS-China memanas dalam beberapa pekan terakhir seraya pemerintah Trump merencanakan tarif impor terhadap produk China senilai US$50 miliar (Rp 708,7 triliun) dan Beijing mengumumkan tarif balasan. Senin (18/6/2018) pekan lalu, Presiden AS Donald Trump berkata dia meminta Perwakilan Dagang AS untuk mengidentifikasi produk-produk tambahan China senilai US$200 miliar yang akan dikenakan tarif 10%.
Pada hari Kamis (21/6/2018), Xi Jinping berbicara ke Dewan CEO Global (Global CEO Council), sebuah kelompok diorganisir China yang terdiri dari sekitar 20 Direktur Eksekutif perusahaan multinasional Barat seperti Goldman Sachs dan Volkswagen, kata WSJ.
Pemberitaan itu mengatakan dewan tersebut sebelumnya tidak bertemu dengan Xi Jinping, melainkan Perdana Menteri Li Keqiang.
"China tidak akan menyerah dari tekanan luar dan memakan buah yang pahit," kata seorang pejabat senior yang berbicara secara anonim dalam pemberitaan itu. "Itu adalah prinsip negosiasi yang ditetapkan Presiden Xi [Jinping]."
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
"Di Barat Anda punya kepercayaan jika seseorang menampar pipi kiri, Anda berikan pipi kanan," kata Xi Jinping dalam pemberitaan yang dilansir dari CNBC International Senin (25/6/2018), menurut beberapa orang yang mendengarkan pernyataannya. "Di budaya kami, kami membalas."
Pemberitaan itu mengatakan dewan tersebut sebelumnya tidak bertemu dengan Xi Jinping, melainkan Perdana Menteri Li Keqiang.
"China tidak akan menyerah dari tekanan luar dan memakan buah yang pahit," kata seorang pejabat senior yang berbicara secara anonim dalam pemberitaan itu. "Itu adalah prinsip negosiasi yang ditetapkan Presiden Xi [Jinping]."
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular