Arus Mudik 2018
Pemudik Kendaraan Pribadi Turun hingga 25%
Exist In Exist, CNBC Indonesia
25 June 2018 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan mencatat adanya penurunan penggunaan kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat selama masa angkutan Lebaran 2018, seiring dengan peningkatan penumpang transportasi umum.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor turun sebesar 18-25%, sedangkan yang menggunakan mobil turun sekitar 4-11% dibandingkan pada masa angkutan Lebaran 2017.
"Pada tahun 2017 lalu jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor sebanyak 843.741, turun sebesar 18,2% jika dibandingkan dengan tahun 2018 dimana pemudik sepeda motor sebanyak 689.762. Untuk arus balik jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor juga turun 25,4% dengan jumlah pemudik sepeda motor 607.855 sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 814.936 pemudik," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin (25/06/2018).
Budi menilai turunnya pemudik dengan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan jumlah kecelakaan selama angkutan lebaran.
"Selama masa angkutan lebaran saya tidak bosan-bosannya untuk mengimbau kepada masyarakat agar pulang kampung tidak menggunakan sepeda motor, seperti kita ketahui sepeda motor rawan sekali kecelakaan dan bukan kendaraan untuk jarak jauh," ungkapnya.
Budi juga menganggap hal ini merupakan salah satu bukti masyarakat mulai melirik transportasi massal. Pasalnya, peningkatan jumlah penumpang transportasi massal juga terjadi pada masa angkutan Lebaran ini.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan penurunan jumlah kendaraan pribadi ini juga berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan di jalan hingga 9%.
"Kecepatan perjalanan rata-rata arus mudik tahun 2018 sebesar 72 km/jam, meningkat sebesar 9% terhadap kecepatan rata-rata pada Tahun 2017 yaitu sebesar 66 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata pada arus balik tahun 2018 sebesar 79 km/jam, meningkat sebesar 22% terhadap kecepatan rata-rata pada tahun 2017 sebesar 64 km/jam," tuturnya.
(dob) Next Article Sampai H+3, 47% Mobil Masuk Jakarta Via GT Cikarang
"Pada tahun 2017 lalu jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor sebanyak 843.741, turun sebesar 18,2% jika dibandingkan dengan tahun 2018 dimana pemudik sepeda motor sebanyak 689.762. Untuk arus balik jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor juga turun 25,4% dengan jumlah pemudik sepeda motor 607.855 sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 814.936 pemudik," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin (25/06/2018).
"Selama masa angkutan lebaran saya tidak bosan-bosannya untuk mengimbau kepada masyarakat agar pulang kampung tidak menggunakan sepeda motor, seperti kita ketahui sepeda motor rawan sekali kecelakaan dan bukan kendaraan untuk jarak jauh," ungkapnya.
Budi juga menganggap hal ini merupakan salah satu bukti masyarakat mulai melirik transportasi massal. Pasalnya, peningkatan jumlah penumpang transportasi massal juga terjadi pada masa angkutan Lebaran ini.
Moda Transportasi | 2017 | 2018 | Kenaikan |
Darat | 4.178.318 | 4.197.536 | 0,46% |
Laut | 1.028.002 | 1.086.742 | 5,71% |
Penyeberangan | 3.812.635 | 4.089.634 | 7,27% |
Pesawat Terbang | 5.632.393 | 5.933.772 | 5,35% |
Kereta Api | 4.646.175 | 4.965.470 | 6,87% |
Lebih lanjut, Budi menjelaskan penurunan jumlah kendaraan pribadi ini juga berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan di jalan hingga 9%.
"Kecepatan perjalanan rata-rata arus mudik tahun 2018 sebesar 72 km/jam, meningkat sebesar 9% terhadap kecepatan rata-rata pada Tahun 2017 yaitu sebesar 66 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata pada arus balik tahun 2018 sebesar 79 km/jam, meningkat sebesar 22% terhadap kecepatan rata-rata pada tahun 2017 sebesar 64 km/jam," tuturnya.
(dob) Next Article Sampai H+3, 47% Mobil Masuk Jakarta Via GT Cikarang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular