Internasional

50% Pelaku Bisnis Pangkas Investasi di Inggris Akibat Brexit

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
25 June 2018 06:52
Akan keluarnya Inggris dari UE membuat hampir separuh dari perusahaan-perusahaan besar dari negara-negara anggota lainnya di blok itu mengurangi investasinya.
Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Frankfurt, CNBC Indonesia - Akan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) telah membuat hampir separuh dari perusahaan-perusahaan besar dari negara-negara anggota lainnya di blok itu mengurangi investasinya di Negeri Ratu Elizabeth tersebut, menurut survei terhadap 800 pelaku bisnis yang dikeluarkan dua tahun setelah referendum Brexit.

Survei yang dilakukan oleh firma hukum Baker & McKenzie itu juga menemukan bahwa 74% dari para pemimpin usaha itu ingin UE membuat kesepakatan dengan Inggris untuk mengamankan hubungan dagang yang lebih baik setelah negara itu keluar dari zona euro awal 2019, Reuters melaporkan.

"Ini sangat jelas bahwa perusahaan, terutama perusahaan Jerman, berpendapat Brexit buruk bagi dunia usaha," kata Anahita Thoms, trade partner di Baker & McKenzie di Duesseldorf, Jerman.

Asosiasi industri Jerman BDI memperingatkan pada pekan lalu bahwa Inggris sedang menuju proses Brexit yang bergejolak yang dapat memberi konsekuensi buruk.

Pabrikan pesawat terbang Airbus mengatakan keluarnya Inggris tanpa kesepakatan apapun akan memaksa perusahaan itu untuk mempertimbangkan kembali posisi jangka panjangnya dan membahayakan lapangan pekerjaan di Inggris.


Namun, juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pemerintah yakin akan dapat mencapai kesepakatan yang baik dan memastikan perdagangan akan berlangsung sebebas mungkin dan tanpa gesekan.

Ketika ditanya yang mana yang lebih penting antara menghukum Inggris karena meninggalkan zona euro atau melanjutkan perdagangan dengan syarat-syarat tertentu, 96% responden mengatakan perdaganganlah yang lebih penting.

Terdapat juga pandangan mayoritas bahwa pelaku bisnis merasa tidak diajak berdiskusi atau pandangannya tidak didengar oleh tim negosiasi UE dalam upayanya mencapai kesepakatan perdagangan setelah Brexit.

Dua pertiga responden mengatakan mereka ingin kesepakatan perdagangan bebas sementara 45% ingin adanya persatuan kepabeanan, kata Baker & McKenzie.

Firma hukum itu melakukan survei terhadap direksi di Prancis, Jerman, Swedia, Irlandia, Spanyol, dan Belanda yang bekerja di perusahaan-perusahaan dalam berbagai industri dengan penjualan tahunan senilai paling tidak 250 juta pounds atau sekitar Rp 4,7 triliun.
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular