Jauh-Dekat Rp 15.000, Begini Hitungan Dasar Tarif Tol JORR

Exist In Exist, CNBC Indonesia
21 June 2018 07:50
Dasar penghitungan tarif tol JORR Rp 15.000 untuk jarak jauh dan dekat menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan satu tarif di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang menyebabkan pengguna jalan tol baik yang menempuh jarak jauh dan jarak dekat harus membayar Rp 15.000 masih terus ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Kebijakan tersebut ternyata menuai berbagai kontroversi dan cukup membuat sebagian orang penasaran mengenai dasar perhitungan tarif Rp 15.000 tersebut.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ menjelaskan pukul rata tarif tol JORR tersebut ditentukan dengan perhitungan yang matang berdasarkan sistem tarif terbuka.

"Sistem terbuka itu satu kali transaksi pas masuk, lalu keluar di mana saja jauh dekat sama tarifnya. Kalau sistem terbuka ini kan harus dicari rata-rata jarak tempuh perjalanan kendaraannya," jelasnya kepada CNBC Indonesia yang dikutip Kamis (21/06/2018).

Rata-rata tersebut, lanjutnya, diperoleh dari pembagian antara panjang perjalanan rata-rata (average trip length) dan jumlah kendaraan yang melewati jalan tol tersebut.


"Jadi, semua kendaraan itu ada hitungannya yang keluar dan masuk dijumlah. Jadi, panjang perjalanan dalam kilometer dibagi jumlah kendaraan. Nah, hitungan kami dapatlah 17 km. Jadi, ada datanya, tidak sembarangan," paparnya.

Selanjutnya, jelas Herry, rata-rata panjang perjalanan 17 km tersebut dikalikan dengan rata-rata tarif tol per km, yaitu sekitar Rp 800-900.

"Dapatlah Rp 15.000. Jadi kalau dia pergi kurang dari 17 km, memang naik tarifnya, tapi kalau dia pergi lebih dari 17 km pasti untung," tuturnya.

Dengan demikian, Herry mengatakan kelebihan pemasukan akibat tingginya tarif dari kendaraan yang hanya menempuh jarak dekat tersebut digunakan untuk mensubsidi kendaraan yang menempuh jarak jauh, seperti angkutan logistik.

"Jadi, yang kenaikan itu bukan untuk badan usaha, tapi dipakai untuk subsidi yang jarak jauh. Kalau ada yang bilang BUJT diuntungkan dengan kenaikan ini, itu salah. Kita jamin itu," tegasnya.
(prm) Next Article Siap-Siap! Parung-Serpong Bakal Tersambung Tol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular