
Tuai Kontroversi, Tarif Tol JORR Rp 15.000 Terus Ditunda
Exist In Exist, CNBC Indonesia
20 June 2018 06:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan tarif Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang dipukul rata Rp 15.000 untuk jarak jauh dan dekat kembali ditunda.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) awalnya akan menerapkan sistem satu tarif tersebut pada Rabu (13/06/2018) pekan lalu. Namun, dengan alasan kurang sosialisasi, penerapannya harus ditunda hingga hari ini, Rabu (20/06/2018).
Setelah menuai berbagai kontroversi, Kementerian PUPR pada Selasa (19/6/2018) kemarin kembali mengumumkan penundaan penerapan tarif baru tol tersebut.
Penundaan hingga waktu yang belum ditentukan ini lagi-lagi dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan BUJT dalam melakukan diseminasi informasi yang lebih intensif kepada masyarakat.
"Penerapan integrasi sistem transaksi ini yang semula akan diberlakukan mulai hari Rabu, 20 Juni 2018, pukul 00.00 WIB, dimaksudkan untuk meningkatkan layanan di Jalan Tol JORR sehingga dapat memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang menjadi persyaratan dalam pengoperasian jalan tol," kata Kepala Biro Komunikasi Publik
Endra S. Atmawidjaja seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (20/06/2018).
Meskipun tarif baru ini terlihat merugikan bagi pengguna jalan tol JORR yang akan menempuh jarak dekat, Kementerian PUPR menjelaskan terdapat berbagai manfaat lainnya.
Pertama, meningkatnya efisiensi waktu tempuh karena transaksi hanya dilakukan satu kali.
Sebelumnya, pengguna ruas tol JORR melakukan dua hingga tiga kali transaksi untuk perjalanan lintas-seksi/ruas, mengingat tol JORR dikelola oleh Operator (BUJT) yang berbeda-beda, sehingga masing-masing ruas tol memiliki gerbang pembayaran.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi, maka lima gerbang tol (GT) akan dihilangkan, yaitu GT Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji sayap arah Bintaro sehingga kemacetan di tengah ruas tol diharapkan akan berkurang. Transaksi hanya akan dilakukan satu kali pada gerbang tol masuk (on-ramp payment).
Kedua, integrasi ini juga akan menurunkan tarif tol JORR untuk kendaraan angkutan logistik golongan II, III, IV, dan V sehingga dapat mendukung pembentukan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan kompetitif.
Sebagai informasi, tarif baru akan berlaku untuk empat ruas dan sembilan seksi tol JORR dengan panjang keseluruhan 76,43 km.
(prm) Next Article Pengguna Tol JORR Jarak Pendek Bakal dapat Diskon
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) awalnya akan menerapkan sistem satu tarif tersebut pada Rabu (13/06/2018) pekan lalu. Namun, dengan alasan kurang sosialisasi, penerapannya harus ditunda hingga hari ini, Rabu (20/06/2018).
Setelah menuai berbagai kontroversi, Kementerian PUPR pada Selasa (19/6/2018) kemarin kembali mengumumkan penundaan penerapan tarif baru tol tersebut.
"Penerapan integrasi sistem transaksi ini yang semula akan diberlakukan mulai hari Rabu, 20 Juni 2018, pukul 00.00 WIB, dimaksudkan untuk meningkatkan layanan di Jalan Tol JORR sehingga dapat memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang menjadi persyaratan dalam pengoperasian jalan tol," kata Kepala Biro Komunikasi Publik
Endra S. Atmawidjaja seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (20/06/2018).
Meskipun tarif baru ini terlihat merugikan bagi pengguna jalan tol JORR yang akan menempuh jarak dekat, Kementerian PUPR menjelaskan terdapat berbagai manfaat lainnya.
Pertama, meningkatnya efisiensi waktu tempuh karena transaksi hanya dilakukan satu kali.
Sebelumnya, pengguna ruas tol JORR melakukan dua hingga tiga kali transaksi untuk perjalanan lintas-seksi/ruas, mengingat tol JORR dikelola oleh Operator (BUJT) yang berbeda-beda, sehingga masing-masing ruas tol memiliki gerbang pembayaran.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi, maka lima gerbang tol (GT) akan dihilangkan, yaitu GT Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji sayap arah Bintaro sehingga kemacetan di tengah ruas tol diharapkan akan berkurang. Transaksi hanya akan dilakukan satu kali pada gerbang tol masuk (on-ramp payment).
Kedua, integrasi ini juga akan menurunkan tarif tol JORR untuk kendaraan angkutan logistik golongan II, III, IV, dan V sehingga dapat mendukung pembentukan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan kompetitif.
Sebagai informasi, tarif baru akan berlaku untuk empat ruas dan sembilan seksi tol JORR dengan panjang keseluruhan 76,43 km.
Ruas tersebut terdiri dari Seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Seksi E2 (Cikunir-Cakung), Seksi E3 (Cakung-Rorotan), Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E-2, E-2A, NS (Rorotan-Kebon Bawang), dan Jalan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.
(prm) Next Article Pengguna Tol JORR Jarak Pendek Bakal dapat Diskon
Most Popular