Internasional
Trump Akan Tiba di Singapura Lebih Awal untuk Bertemu Kim
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
08 June 2018 18:35

Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meninggalkan rapat Group of Seven (G7) di Kanada lebih cepat dari jadwal.
Artinya, dia pun akan tiba di Singapura untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un beberapa jam lebih awal daripada rencana sebelumnya di hari Minggu (10/8/2018).
Meskipun begitu, rute perjalanan dari Kanada dan jam kedatangannya di Singapura tidak diumumkan.
Jam keberangkatan Trump sebelumnya dijadwalkan pada pukul 14:15 hari Sabtu waktu Kanada (02:15 waktu Singapura) dan dia diprediksi mendarat di Singapura pukul 23:00 hari Minggu.
"Presiden Trump akan meninggalkan pertemuan G7 di Charlevoix pada pukul 10:30 hari Sabtu [22:30 hari Sabtu waktu Singapura], setelah sesi Pemberdayaan Perempuan," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam pernyataan resmi yang dikutip The Straits Times, Jumat (8/6/2018).
"Presiden akan terbang langsung ke Singapura dari Kanada dalam rangka mengantisipasi pertemuan yang akan datang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hari Selasa [12/6/2018],"
Gedung Putih tidak memberi alasan apapun tentang jadwal keberangkatan yang lebih awal ini. Pertemuan G7 sendiri dijadwalkan berakhir di hari Sabtu.
Asisten Deputi untuk Hubungan Ekonomi Internasional AS Everett Eissenstat akan mewakili AS untuk sesi selanjutnya.
Trump dikabarkan tidak tertarik menghadiri G7, menurut berbagai pemberitaan. Dia hadir untuk berargumen dengan para sekutu yang kesal pada penerapan tarif unilateral terhadap impor baja dan aluminium ke AS, seraya menyebutkan keperluan melindungi industri baja domestik Amerika demi keamanan nasional.
Segera setelah pengumuman keberangkatannya yang lebih awal, Trump membuat cuitan di Twitter.
"Mengapa Uni Eropa dan Kanada [tidak] memberitahu masyarakat bahwa selama bertahun-tahun mereka sudah menggunakan Tarif Dagang yang besar dan Batasan Dagang non-moneter terhadap AS. Sungguh tidak adil untuk petani, pekerja dan perusahaan kami. Turunkan tarif dan batasan Anda atau kami akan [melakukan] lebih dari menandingi kalian!"
Ini adalah cuitan ketiga dari serangkaian cuitan yang ditujukan kepada para sekutu yang bereaksi tajam terhadap tarif aluminium dan baja.
"Tolong beritahu Perdana Menteri Trudeau dan Presiden Macron bahwa mereka membebani AS dengan tarif yang besar dan menciptakan batasan non-moneter," kicau Trump sebelumnya.
"Surplus dagang UE dengan AS adalah US$151 Miliar [Rp 2.113 triliun], dan Kanada menyisihkan petani dan yang lainnya. Sangat ingin bertemu mereka besok."
Beberapa jam setelahnya, dia menulis kicauan sarkastik.
"Perdana Menteri Trudeau sangat geram, membahas hubungan yang dimiliki AS dan Kanada selama bertahun-tahun dan hal-hal lainnya... tetapi dia tidak membahas fakta bahwa mereka membebani kami 300% di produk susu - merugikan petani kami, membunuh Pertanian kami!"
Cuitan itu muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam untuk mengecualikan AS dari pernyataan akhir G7 dengan mengatakan lewat kicauannya bahwa jika Trump tidak masalah dikucilkan anggota lain, enam pemimpin negara lainnya di Kanada juga tidak masalah menandatangani kesepakatan berenam saja.
Dalam konferensi pers gabungan dengan Macron sebelumnya di Ottawa, Trudeau mengatakan, "Lapangan kerja Amerika terancam karena tindakannya [Trump] dan karena pemerintahannya. Ketika kita bisa menekankan ini, dan kita melihat ada banyak sekali tekanan di AS, mungkin dia akan memperbaiki posisinya."
Macron berkata, "Perang dagang tidak menyelamatkan siapapun. Itu akan mulai merugikan pekerja Amerika. Ongkos bahan mentah akan naik dan industri menjadi kurang kompetitif".
Trump akan berangkat dari Washington Jumat (8/6/2018) pagi dan mengikuti pertemuan bilateral dengan Macron dan Trudeau di hari yang sama dalam perhelatan G7. Sehari setelah itu, dia akan berangkat ke Singapura.
(prm) Next Article Kim Jong Un Siap Balas Negara yang Hukum Korea Utara
Artinya, dia pun akan tiba di Singapura untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un beberapa jam lebih awal daripada rencana sebelumnya di hari Minggu (10/8/2018).
Meskipun begitu, rute perjalanan dari Kanada dan jam kedatangannya di Singapura tidak diumumkan.
"Presiden Trump akan meninggalkan pertemuan G7 di Charlevoix pada pukul 10:30 hari Sabtu [22:30 hari Sabtu waktu Singapura], setelah sesi Pemberdayaan Perempuan," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam pernyataan resmi yang dikutip The Straits Times, Jumat (8/6/2018).
"Presiden akan terbang langsung ke Singapura dari Kanada dalam rangka mengantisipasi pertemuan yang akan datang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hari Selasa [12/6/2018],"
Gedung Putih tidak memberi alasan apapun tentang jadwal keberangkatan yang lebih awal ini. Pertemuan G7 sendiri dijadwalkan berakhir di hari Sabtu.
Asisten Deputi untuk Hubungan Ekonomi Internasional AS Everett Eissenstat akan mewakili AS untuk sesi selanjutnya.
Trump dikabarkan tidak tertarik menghadiri G7, menurut berbagai pemberitaan. Dia hadir untuk berargumen dengan para sekutu yang kesal pada penerapan tarif unilateral terhadap impor baja dan aluminium ke AS, seraya menyebutkan keperluan melindungi industri baja domestik Amerika demi keamanan nasional.
Segera setelah pengumuman keberangkatannya yang lebih awal, Trump membuat cuitan di Twitter.
"Mengapa Uni Eropa dan Kanada [tidak] memberitahu masyarakat bahwa selama bertahun-tahun mereka sudah menggunakan Tarif Dagang yang besar dan Batasan Dagang non-moneter terhadap AS. Sungguh tidak adil untuk petani, pekerja dan perusahaan kami. Turunkan tarif dan batasan Anda atau kami akan [melakukan] lebih dari menandingi kalian!"
Ini adalah cuitan ketiga dari serangkaian cuitan yang ditujukan kepada para sekutu yang bereaksi tajam terhadap tarif aluminium dan baja.
"Tolong beritahu Perdana Menteri Trudeau dan Presiden Macron bahwa mereka membebani AS dengan tarif yang besar dan menciptakan batasan non-moneter," kicau Trump sebelumnya.
"Surplus dagang UE dengan AS adalah US$151 Miliar [Rp 2.113 triliun], dan Kanada menyisihkan petani dan yang lainnya. Sangat ingin bertemu mereka besok."
Beberapa jam setelahnya, dia menulis kicauan sarkastik.
"Perdana Menteri Trudeau sangat geram, membahas hubungan yang dimiliki AS dan Kanada selama bertahun-tahun dan hal-hal lainnya... tetapi dia tidak membahas fakta bahwa mereka membebani kami 300% di produk susu - merugikan petani kami, membunuh Pertanian kami!"
Cuitan itu muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam untuk mengecualikan AS dari pernyataan akhir G7 dengan mengatakan lewat kicauannya bahwa jika Trump tidak masalah dikucilkan anggota lain, enam pemimpin negara lainnya di Kanada juga tidak masalah menandatangani kesepakatan berenam saja.
Dalam konferensi pers gabungan dengan Macron sebelumnya di Ottawa, Trudeau mengatakan, "Lapangan kerja Amerika terancam karena tindakannya [Trump] dan karena pemerintahannya. Ketika kita bisa menekankan ini, dan kita melihat ada banyak sekali tekanan di AS, mungkin dia akan memperbaiki posisinya."
Macron berkata, "Perang dagang tidak menyelamatkan siapapun. Itu akan mulai merugikan pekerja Amerika. Ongkos bahan mentah akan naik dan industri menjadi kurang kompetitif".
Trump akan berangkat dari Washington Jumat (8/6/2018) pagi dan mengikuti pertemuan bilateral dengan Macron dan Trudeau di hari yang sama dalam perhelatan G7. Sehari setelah itu, dia akan berangkat ke Singapura.
(prm) Next Article Kim Jong Un Siap Balas Negara yang Hukum Korea Utara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular