Internasional

Alasan AS Pilih Singapura Jadi Tempat Pertemuan Trump-Kim

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 June 2018 15:27
Alasan AS Pilih Singapura Jadi Tempat Pertemuan Trump-Kim
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Jika semua berjalan sesuai rencana, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada 12 Juni di sebuah negara kecil namun kaya Asia Tenggara, Singapura.

Gedung Putih menjelaskan mengapa Singapura akhirnya dipilih setelah para ahli menyarankan sejumlah lokasi, seperti Swiss, Mongolia, dan zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.

"Singapura dipilih karena mereka bersedia menyelenggarakannya, dan karena mereka memiliki hubungan diplomatik dengan AS dan Korea Utara. Mereka adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan dengan kedua negara," kata seorang pejabat Gedung Putih kepada CNBC International hari Kamis (7/6/2018).

Negara-kota dengan 5,6 juta penduduk itu adalah tuan rumah yang berpengalaman untuk pertemuan penting yang melibatkan pejabat tinggi dari seluruh dunia.

Pada tahun 2015, Singapura adalah tempat yang dipilih untuk pertemuan penting antara Presiden China Xi Jinping dan mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou.

"Kami tidak mengajukan diri, tetapi kami diminta," kata Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan kepada wartawan pada hari Selasa di sela-sela kunjungan kerja ke Washington.

"Amerika mendekati kami terlebih dahulu. Kemudian Korea Utara mendatangi kami," tambahnya, menurut transkrip wawancara. "Saya pikir orang Singapura bisa merasa bangga. Bangga bahwa kami dipilih karena mereka tahu kami netral, dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan aman."
Singapura memiliki undang-undang yang ketat yang membatasi demonstrasi publik. Izin polisi diperlukan untuk mengadakan pertemuan di negara ini.

Area taman yang dikenal sebagai Speaker's Corner di pusat kota Singapura adalah satu-satunya tempat di mana demonstrasi dapat diadakan tanpa izin, tetapi pembatasan lain berlaku, yaitu aksi itu harus memiliki persetujuan dan warga negara asing tidak boleh berpartisipasi.

Trump dan Kim akan bertemu di Sentosa, sebuah pulau kecil di lepas pantai pulau utama Singapura.

Ketika CNBC International menanyakan apakah pembatasan terhadap protes di Singapura memainkan peran dalam terpilihnya Singapura, pejabat Gedung Putih mengatakan Washington telah "menyampaikan pandangan kami dan percaya pada kebebasan pers."



"Kami berterima kasih kepada mereka karena menjadi tuan rumah. [Memilih Singapura] ada hubungannya dengan kesediaan dan kemurahan hati mereka dalam menjadi tuan rumah dan fakta bahwa Korea Utara bersedia melakukannya di sana," tambah pejabat itu.

Kemampuan keamanan Singapura membuatnya menjadi pilihan yang logis untuk acara tersebut, Joshua Kurlantzick, seorang rekan senior untuk Asia Tenggara di Council on Foreign Relations, menulis dalam catatan riset hari Rabu.

"Korps diplomatik negara-negara dan personel keamanan dan intelijen sangat dihormati secara global dan berulang kali menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi besar tanpa membiarkan adanya gangguan keamanan atau intelijen yang signifikan," katanya, dilansir dari CNBC International.
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular