Syukurlah Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 June 2018 14:31

Misalnya, Stadion Maracana yang legendaris itu. Stadion ini sudah cukup berumur, pernah menjadi saksi tumpahnya air mata rakyat Brasil kala takluk di final Piala Dunia 1950 oleh Uruguay.
Untuk mempercantik tampilannya, Brasil merenovasi Maracana agar lebih modern dan sesuai dengan standar FIFA. Biaya renovasi itu dikabarkan mencapai US$500 juta (Rp 6,97 triliun).
Namun selepas Piala Dunia, Maracana tak terurus. Rumput stadion ini tak lagi hijau, tetapi sudah gundul. Warnanya berubah coklat karena yang ada adalah tanah. Tidak ada lagi rumput.
Maracana juga menjadi korban vandalisme dan pencurian. Kursi dan berbagai perlengkapan stadion sudah berpindah tangan. Menurut laporan CNN, kira-kira 10% kursi hilang dan tanah lapangan dihuni oleh cacing-cacing.
Lebih menyedihkan lagi, aliran listrik ke Maracana sudah diputus karena tagihan yang tidak kunjung dibayar. Kini Maracana gelap gulita kala malam tiba.
Apa yang terjadi di Maracana menggambarkan bahwa gelontoran uang yang dikeluarkan Brasil seakan sia-sia. Untuk kesenangan jangka pendek, uang dihambur-hamburkan dan menjadi beban dalam jangka panjang.
Indonesia bisa saja mengalami seperti Brasil jika menjadi tuan rumah Piala Dunia. Infrastruktur mangkrak, uang terbuang sia-sia, padahal bisa saja uang itu didapat dari utang. Akibatnya utang harus dibayar sementara dampak ekonomi dari infrastruktur yang dibangun sudah tidak ada.
Jadi, mungkin kita harus bersyukur Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Untuk mempercantik tampilannya, Brasil merenovasi Maracana agar lebih modern dan sesuai dengan standar FIFA. Biaya renovasi itu dikabarkan mencapai US$500 juta (Rp 6,97 triliun).
Namun selepas Piala Dunia, Maracana tak terurus. Rumput stadion ini tak lagi hijau, tetapi sudah gundul. Warnanya berubah coklat karena yang ada adalah tanah. Tidak ada lagi rumput.
Lebih menyedihkan lagi, aliran listrik ke Maracana sudah diputus karena tagihan yang tidak kunjung dibayar. Kini Maracana gelap gulita kala malam tiba.
Apa yang terjadi di Maracana menggambarkan bahwa gelontoran uang yang dikeluarkan Brasil seakan sia-sia. Untuk kesenangan jangka pendek, uang dihambur-hamburkan dan menjadi beban dalam jangka panjang.
Indonesia bisa saja mengalami seperti Brasil jika menjadi tuan rumah Piala Dunia. Infrastruktur mangkrak, uang terbuang sia-sia, padahal bisa saja uang itu didapat dari utang. Akibatnya utang harus dibayar sementara dampak ekonomi dari infrastruktur yang dibangun sudah tidak ada.
Jadi, mungkin kita harus bersyukur Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular