
Piala Dunia 2018
Penonton Piala Dunia 2018 Cetak Rekor Baru!
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
14 July 2018 19:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Penonton Piala Dunia 2018 kali ini tampaknya bisa menembus rekor.
Berdasarkan data analisis video dari Conviva (perusahaan analisis video online), yang dipublikasikan setelah partai perempat final, menunjukkan rata-rata 64,6 menit waktu per penonton untuk tidak menonton siaran televisi tradisional. Nilai ini meningkat dibandingkan laporan Conviva pada kuartal I-2018 yang menunjukkan rata-rata waktu menonton adalah 20 menit per sesi.
Penggunaan perangkat menonton paling banyak berasal dari Roku, Chromecast, dan PlayStation yang mencatat masing-masing 115 menit. Kemudian diikuti oleh Xbox dengan 111 menit dan Apple TV 107 menit per penonton.
"Piala Dunia tahun ini bisa memecahkan rekor untuk TV streaming. Kami juga terus melihat grafik keikutsertaan dari seluruh dunia," kata CEO Conviva Bill Demas.
"Setelah perempat final, Conviva juga mencatat lebih dari 23,3 juta jam waktu menonton. Kami juga melihat adanya tren pemutaran di browser (dengan 67% di aplikasi dan 33% di browser)," tambah dia dilansir dari CNBC International, Sabtu (14/7/2018).
Dia juga mengatakan, konsumer sekarang memiliki opsi untuk me-streaming permainan sepakbola sehingga bisa cocok dengan jadwal mereka. Adanya fleksibilitas ini mengakibatkan banyaknya rekaman streaming yang rusak selama piala dunia.
Jaringan Pengiriman Konten Akamai telah melakukan streaming video Piala Dunia 2018 untuk lebih dari 50 pemegang hak siar di lebih dari 100 negara. Akamai juga menyediakan layanan untuk beberapa perusahaan penyiar utama termasuk BBC di UK dan seluruh China melalui CCTV. Dari data yang dikumpulkan sejak awal turnamen menunjukkan, streaming langsung telah menghasilkan jumlah "traffic" yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Direktur Manajemen Produk Media Akamai mengatakan, kenaikan jumlah streaming pada Piala Dunia 2018 kali ini adalah hasil dari peningkatan loyalitas penonton dari periode sebelumnya.
"Seiring kemajuan teknologi streaming dan peningkatan harapan pemirsa, (over-the-top) pengiriman OTT mampu mendukung pengalaman menonton yang setara dengan, dan dalam beberapa kasus, bahkan lebih baik daripada televisi tradisional," ujar dia.
Piala Dunia 2018 adalah event terbesar yang pernah dicatat Akamai dari sisi traffic. Dalam 10 hari saja, traffic Piala Dunia 2018 sudah melampaui traffic 64 permainan di Piala Dunia 2014 di Brazil. Pada akhir putaran kedua, Akamai juga mencatat peningkatan traffic dua kali lipat dari 2014.
Rusia sebagai tuan rumah, pada awalnya menaruh harapan rendah pada Piala Dunia kali ini dengan banyaknya ketakutan media domestik dengan mengatakan supaya tim Rusia tidak "memalukan" negaranya. Tim Rusia juga terjungkal sebelum melaju ke Semifinal, sebelum bisa meraih perhatian masyarakat Rusia.
Dua kemenangan Rusia pada level grup sebelumnya berhasil membuat para pendukungnya untuk menonton di stadion dan di depan televisi pada saat pertandingan melawan Uruguay. Kekalahan Rusia 3-0 terhadap Uruguay tidak membuat Rusia keluar dari babak kualifikasi dan tidak berdampak kepada yang lainnya. 17 juta penonton melihat pertandingan tersebut pada 25 Juni dengan persentase 48,4% pangsa pasar untuk Channel One Network.
Selama partai penyisihan grup, kekalahan Jerman berhasil menarik peningkatan jumlah penonton baik dari Jerman sendiri maupun dari kubu lawannya. Pada babak kedua penyisihan grup melawan Swedia, 27,48 juta pendukung Jerman menghidupkan televisinya, dengan jumlah mendekati tujuh juta orang di bawah oranh yang menonton final Piala Dunia di Brazil empat tahun lalu.
(dru) Next Article Sepakbola Bikin Kroasia Berpesta
Berdasarkan data analisis video dari Conviva (perusahaan analisis video online), yang dipublikasikan setelah partai perempat final, menunjukkan rata-rata 64,6 menit waktu per penonton untuk tidak menonton siaran televisi tradisional. Nilai ini meningkat dibandingkan laporan Conviva pada kuartal I-2018 yang menunjukkan rata-rata waktu menonton adalah 20 menit per sesi.
Penggunaan perangkat menonton paling banyak berasal dari Roku, Chromecast, dan PlayStation yang mencatat masing-masing 115 menit. Kemudian diikuti oleh Xbox dengan 111 menit dan Apple TV 107 menit per penonton.
"Setelah perempat final, Conviva juga mencatat lebih dari 23,3 juta jam waktu menonton. Kami juga melihat adanya tren pemutaran di browser (dengan 67% di aplikasi dan 33% di browser)," tambah dia dilansir dari CNBC International, Sabtu (14/7/2018).
Dia juga mengatakan, konsumer sekarang memiliki opsi untuk me-streaming permainan sepakbola sehingga bisa cocok dengan jadwal mereka. Adanya fleksibilitas ini mengakibatkan banyaknya rekaman streaming yang rusak selama piala dunia.
Jaringan Pengiriman Konten Akamai telah melakukan streaming video Piala Dunia 2018 untuk lebih dari 50 pemegang hak siar di lebih dari 100 negara. Akamai juga menyediakan layanan untuk beberapa perusahaan penyiar utama termasuk BBC di UK dan seluruh China melalui CCTV. Dari data yang dikumpulkan sejak awal turnamen menunjukkan, streaming langsung telah menghasilkan jumlah "traffic" yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Direktur Manajemen Produk Media Akamai mengatakan, kenaikan jumlah streaming pada Piala Dunia 2018 kali ini adalah hasil dari peningkatan loyalitas penonton dari periode sebelumnya.
"Seiring kemajuan teknologi streaming dan peningkatan harapan pemirsa, (over-the-top) pengiriman OTT mampu mendukung pengalaman menonton yang setara dengan, dan dalam beberapa kasus, bahkan lebih baik daripada televisi tradisional," ujar dia.
Piala Dunia 2018 adalah event terbesar yang pernah dicatat Akamai dari sisi traffic. Dalam 10 hari saja, traffic Piala Dunia 2018 sudah melampaui traffic 64 permainan di Piala Dunia 2014 di Brazil. Pada akhir putaran kedua, Akamai juga mencatat peningkatan traffic dua kali lipat dari 2014.
Rusia sebagai tuan rumah, pada awalnya menaruh harapan rendah pada Piala Dunia kali ini dengan banyaknya ketakutan media domestik dengan mengatakan supaya tim Rusia tidak "memalukan" negaranya. Tim Rusia juga terjungkal sebelum melaju ke Semifinal, sebelum bisa meraih perhatian masyarakat Rusia.
Dua kemenangan Rusia pada level grup sebelumnya berhasil membuat para pendukungnya untuk menonton di stadion dan di depan televisi pada saat pertandingan melawan Uruguay. Kekalahan Rusia 3-0 terhadap Uruguay tidak membuat Rusia keluar dari babak kualifikasi dan tidak berdampak kepada yang lainnya. 17 juta penonton melihat pertandingan tersebut pada 25 Juni dengan persentase 48,4% pangsa pasar untuk Channel One Network.
Selama partai penyisihan grup, kekalahan Jerman berhasil menarik peningkatan jumlah penonton baik dari Jerman sendiri maupun dari kubu lawannya. Pada babak kedua penyisihan grup melawan Swedia, 27,48 juta pendukung Jerman menghidupkan televisinya, dengan jumlah mendekati tujuh juta orang di bawah oranh yang menonton final Piala Dunia di Brazil empat tahun lalu.
(dru) Next Article Sepakbola Bikin Kroasia Berpesta
Most Popular