
Sasar Kelompok Miskin, NPL Pembiayaan BUMN Ini Hanya 0,25%
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 June 2018 11:33

Bogor, CNBC Indonesia - Meski fokus menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat pra-sejahtera, program PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang diberi nama Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) mampu menekan angka kredit bermasalahnya.
Non-performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah Mekaar tercatat 0,25% sementara total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp 6,76 triliun dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2,1 juta per nasabah.
"Non-performing loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25% ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah," menurut pernyataan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (3/6/2018).
Dalam kegiatan seminar bertema 'AO (Account Officer) Mekaar: Profesional Muda Bangkit dan Berdaya' yang digelar di Graha Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan jumlah nasabah aktif Mekaar secara nasional telah bertumbuh pesat jumlahnya.
"Tercatat, hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22 ribu AO yang mendampingi," ujarnya.
"Khusus di Jawa Barat sendiri, sedikitnya terdapat 662 ribu perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar. Hingga akhir 2018 ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai 4 juta nasabah," kata Rini saat berbicara di depan podium.
Dengan demikian, program unggulan PT PNM ini juga bisa menjadi upaya efektif meningkatkan inklusi keuangan.
Mekaar sendiri merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pendampingan dan pembinaan oleh para AO PNM berupa budaya usaha yang penuh dengan kejujuran, disiplin, kerja keras, kerukunan, kekeluargaan, dan gotong royong.
"Mekaar secara langsung memberi akses keuangan pada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga," ujar Rini.
Rini menambahkan, Kementerian BUMN bersama PT PNM saat ini tengah merencanakan jenjang karir bagi para AO. Mulai dari AO, Financial Officer, Senior AO, Kepala Cabang Mekaar, Area Manager, Regional Manager, Kepala Divisi hingga Direktur.
Diharapkan, ke depannya para profesional AO Muda ini dapat menjadi 'Talent Pool' berbagai perusahaan BUMN.
Sejak dimulai pada akhir November 2015, PNM Mekaar ini telah berhasil menyerap puluhan ribu karyawan/AO dan jutaan nasabah. Plafon kredit yang diberikan tersedia mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp3 juta untuk setiap nasabah.
(prm) Next Article Temui Pendemo, Rini: Tak Mungkin Saya Jerumuskan Pertamina
Non-performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah Mekaar tercatat 0,25% sementara total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp 6,76 triliun dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2,1 juta per nasabah.
"Non-performing loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25% ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah," menurut pernyataan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (3/6/2018).
"Tercatat, hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22 ribu AO yang mendampingi," ujarnya.
"Khusus di Jawa Barat sendiri, sedikitnya terdapat 662 ribu perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar. Hingga akhir 2018 ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai 4 juta nasabah," kata Rini saat berbicara di depan podium.
Dengan demikian, program unggulan PT PNM ini juga bisa menjadi upaya efektif meningkatkan inklusi keuangan.
Mekaar sendiri merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan pendampingan dan pembinaan oleh para AO PNM berupa budaya usaha yang penuh dengan kejujuran, disiplin, kerja keras, kerukunan, kekeluargaan, dan gotong royong.
"Mekaar secara langsung memberi akses keuangan pada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga," ujar Rini.
Rini menambahkan, Kementerian BUMN bersama PT PNM saat ini tengah merencanakan jenjang karir bagi para AO. Mulai dari AO, Financial Officer, Senior AO, Kepala Cabang Mekaar, Area Manager, Regional Manager, Kepala Divisi hingga Direktur.
Diharapkan, ke depannya para profesional AO Muda ini dapat menjadi 'Talent Pool' berbagai perusahaan BUMN.
Sejak dimulai pada akhir November 2015, PNM Mekaar ini telah berhasil menyerap puluhan ribu karyawan/AO dan jutaan nasabah. Plafon kredit yang diberikan tersedia mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp3 juta untuk setiap nasabah.
(prm) Next Article Temui Pendemo, Rini: Tak Mungkin Saya Jerumuskan Pertamina
Most Popular