Menteri Rini Tegaskan BUMN Harus Satu Garis dan Pemikiran

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 December 2018 15:11
Menteri BUMN Rini Soemarno tegaskan BUMN harus satu garis pemikiran agar terus berkembang.
Foto: Menteri BUMN Rini Soemarno (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali mengingatkan para direksi perusahaan-perusahaan pelat merah agar bersinergi. Dia tidak ingin, persaingan antar perusahaan dibangun dengan iklim perpecahan.

"Saya selalu menekankan betul, karena BUMN ada di mana-mana, kita harus menjaga kerukunan ini," ungkapnya Rini di kantornya, di sela meresmikan pendirian Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri, Senin (31/12/2018).



Dikatakan, ruang lingkup kerja BUMN yang tersebar di berbagai daerah kerap kali memunculkan masalah kurangnya sinergitas. Rini menyebut hal ini tidak lepas dari dinamika pemerintahan di daerah yang banyak tidak sejalan secara pandangan politik.

"Antara kecamatan, desa, kabupaten, daerah, belum tentu sejalan. Walikota atau Bupati dipilih beda, gubernur beda, pemerintah pusat akan lebih berat. Bagaimana menjaga agar tetap satu, saya selalu menekankan ke mana-mana, harus sinergi, jangan BUMN berantem satu sama lain," urainya.

"Kita satu garis, pemegang saham kita mayoritas pemerintah pusat. Berarti kita satu garis, satu pemikiran, Pemerintah pusat selalu memikirkan bangsa Indonesia secara total," lanjutnya.

Rini berharap, kehadiran BUMN selalu mendukung program pemerintah pusat. Sejalan dengan itu, aspek sosial juga tidak boleh terlewatkan.

Asal tahu saja, dalam kesempatan ini, Kementerian BUMN bersama seluruh perusahaan negara menggelar Dzikir dan Doa Bersama di Masjid Ar-Rayyan Kementerian BUMN. Dzikir dan doa bersama yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar ini diikuti Menteri BUMN Rini Soemarno bersama jajaran Eselon I dan direksi BUMN serta ratusan pegawai Kementerian BUMN dan BUMN.

Setelah itu, acara berlanjut dengan meresmikan pendirian Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri. Yayasan ini merupakan wujud nyata sinergi BUMN yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai problematika sosial yang ada di masyarakat.

Inisiatif pendirian yayasan ini diawali dari sinergi antara 18 BUMN dan HIMBARA di bawah koordinasi Kementerian BUMN yang pada awal 2017 lalu bersinergi untuk menjadi donatur pembangunan Pasar Mama Mama Papua guna mewujudkan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat di Papua. 

18 BUMN dimaksud yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasa Raharja (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pupuk Kaltim, PT PGN Tbk, Askrindo, Jasindo, Taspen Jiwasraya, ASABRI dan HIMBARA.
(gus) Next Article Menteri Rini Minta BUMN Ekspansi ke Pasar Internasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular