
Dianggap tak Sejalan, Said Didu Dicopot dari Komisaris PTBA
Muhammad Choirul Anwar & Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 December 2018 11:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam Tbk, Jumat (28/12/2018), memutuskan memberhentikan mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu sebagai komisaris perseroan.
Secara perinci, perseroan mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai komisaris independen menggantikan Johan O Silalahi serta mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu.
Ekslusif kepada CNBC Indonesia TV, Said mengungkapkan pemberhentian itu karena dirinya dianggap tidak sejalan dengan pemegang saham dwiwarna dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno. "Saya merasa terhormat," ujar Said.
Menurut dia, keputusan itu aneh lantaran Kementerian BUMN memutuskan posisi seseorang tidak berbasis kinerja, melainkan yang penting sejalan.
Said mengatakan, berdasarkan UU BUMN, seseorang yang dicopot dari jabatannya sebagai komisaris, harus diberi tahu alasannya. "Saat saya diberi tahu belum ada alasannya," kata Said.
(miq/miq) Next Article Said Didu Sebut APBN Kritis, Staf Sri Mulyani Menjawab!
Secara perinci, perseroan mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai komisaris independen menggantikan Johan O Silalahi serta mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu.
Ekslusif kepada CNBC Indonesia TV, Said mengungkapkan pemberhentian itu karena dirinya dianggap tidak sejalan dengan pemegang saham dwiwarna dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno. "Saya merasa terhormat," ujar Said.
Said mengatakan, berdasarkan UU BUMN, seseorang yang dicopot dari jabatannya sebagai komisaris, harus diberi tahu alasannya. "Saat saya diberi tahu belum ada alasannya," kata Said.
Melalui RUPSLB ini PTBA juga menyampaikan kinerja operasional perseroan sepanjang Januari hingga September 2018. Hingga kuartal ketiga 2018, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 16,04 triliun.
"Ini naik 21% dibanding pendapatan usaha pada periode yang sama di 2017. Meningkatnya pendapatan usaha ini membuat laba bersih perseroan ikut meningkat," kata Arviyan Arifin.
Tercatat, laba bersih perseroan sebesar Rp 3,93 triliun hingga triwulan ketiga. Angka tersebut terhitung naik 50% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan usaha dan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan produksi serta penjualan batubara," lanjutnya.
Adapun volume produksi batubara naik 16% menjadi 19.68 juta ton. Kenaikan volume produksi ini juga diikuti dengan kenaikan volume penjualan hingga September sebesar 18,58 juta atau naik 8% dari periode yang sama pada tahun 2017 dengan komposisi 53% untuk pasar domestik dan 47% untuk pasar ekspor.
Peningkatan volume penjualan ini didorong oleh kenaikan penjualan batubara ekspor sebesar lebih dari 2 juta ton. Selain itu, hingga triwulan III tahun 2018 ini, angkutan batubara dengan kereta api tercapai sebesar 16,97 juta ton atau naik 8% dari periode yang sama di tahun 2017.
"Peningkatan kinerja operasional yang telah dicapai Perseroan ini tak lepas dari upaya efisiensi yang berkelanjutan dan penerapan strategi usaha yang efektif," pungkasnya.
"Ini naik 21% dibanding pendapatan usaha pada periode yang sama di 2017. Meningkatnya pendapatan usaha ini membuat laba bersih perseroan ikut meningkat," kata Arviyan Arifin.
Tercatat, laba bersih perseroan sebesar Rp 3,93 triliun hingga triwulan ketiga. Angka tersebut terhitung naik 50% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan usaha dan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan produksi serta penjualan batubara," lanjutnya.
Adapun volume produksi batubara naik 16% menjadi 19.68 juta ton. Kenaikan volume produksi ini juga diikuti dengan kenaikan volume penjualan hingga September sebesar 18,58 juta atau naik 8% dari periode yang sama pada tahun 2017 dengan komposisi 53% untuk pasar domestik dan 47% untuk pasar ekspor.
Peningkatan volume penjualan ini didorong oleh kenaikan penjualan batubara ekspor sebesar lebih dari 2 juta ton. Selain itu, hingga triwulan III tahun 2018 ini, angkutan batubara dengan kereta api tercapai sebesar 16,97 juta ton atau naik 8% dari periode yang sama di tahun 2017.
"Peningkatan kinerja operasional yang telah dicapai Perseroan ini tak lepas dari upaya efisiensi yang berkelanjutan dan penerapan strategi usaha yang efektif," pungkasnya.
(miq/miq) Next Article Said Didu Sebut APBN Kritis, Staf Sri Mulyani Menjawab!
Most Popular