
13 Desa di Perbatasan Indonesia Mulai Teraliri Listrik 24 Jam
Fitriyah Said & Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
01 June 2018 11:43

Natuna, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) menargetkan rasio desa berlistrik mencapai 100% pada 2019. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target adalah melistriki 13 desa di Kabupaten Natuna dan enam pulau lainnya dengan peningkatan jam menyala listrik jadi 24 jam.
Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 23 miliar itu diresmikan pada 29 Mei 2018 lalu di Desa Sabang Mawang, Kec. Pulau Tiga, Kab. Natuna, Selasa (29/5/2018).
Ketigabelas desa di Kabupaten Natuna yang diresmikan antara lain Desa Pulau Tiga/Sabang Mawang, Desa Tanjung Kumbik Utara, Desa Setumuk, Desa Selading, Desa Sabang Mawang Barat, Desa Tanjung Batang, Desa Kadur, Desa Tanjung Pala, Desa Meliah, Desa Terayak, Desa Meliah Selatan, Desa Subi Besar, dan Desa Subi Timur.
Adapun enam lokasi di Kabupaten Natuna yang jam nyalanya ditingkatkan menjadi 24 jam adalah Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik Kec. Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengapresiasi komitmen PLN dalam melistriki Kepri, khususnya Natuna. Dia menyebut dari 385 pulau berpenghuni di Kepri, baru 60 pulau telah berlistrik.
"Saya berharap, PLN segera menuntaskan program pembangunan infrastruktur kelistrikan di pulau-pulau tersebut pada 2019," kata Nurdin.
Saat ini, rasio desa berlistrik di Natuna mencapai 90%. Dengan jumlah 76 desa, sebanyak 69 desa telah terlistriki hingga Mei 2018. Sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit isolated yang memiliki daya mampu sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW.
Dengan begitu, cadangan daya di Natuna aman dengan adanya surplus daya sebesar 5,09 MW. Saat ini, rasio desa berlistrik di Kepri mencapai 80,77% dimana sejumlah 336 desa telah terlistriki. Rencananya dalam tahun 2018-2019, 80 desa di Kepri akan segera dilistriki PLN.
(gus) Next Article Soal Listrik, Indonesia Butuh Uang Ketimbang Konsultasi
Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 23 miliar itu diresmikan pada 29 Mei 2018 lalu di Desa Sabang Mawang, Kec. Pulau Tiga, Kab. Natuna, Selasa (29/5/2018).
Adapun enam lokasi di Kabupaten Natuna yang jam nyalanya ditingkatkan menjadi 24 jam adalah Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik Kec. Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengapresiasi komitmen PLN dalam melistriki Kepri, khususnya Natuna. Dia menyebut dari 385 pulau berpenghuni di Kepri, baru 60 pulau telah berlistrik.
"Saya berharap, PLN segera menuntaskan program pembangunan infrastruktur kelistrikan di pulau-pulau tersebut pada 2019," kata Nurdin.
Saat ini, rasio desa berlistrik di Natuna mencapai 90%. Dengan jumlah 76 desa, sebanyak 69 desa telah terlistriki hingga Mei 2018. Sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit isolated yang memiliki daya mampu sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW.
Dengan begitu, cadangan daya di Natuna aman dengan adanya surplus daya sebesar 5,09 MW. Saat ini, rasio desa berlistrik di Kepri mencapai 80,77% dimana sejumlah 336 desa telah terlistriki. Rencananya dalam tahun 2018-2019, 80 desa di Kepri akan segera dilistriki PLN.
(gus) Next Article Soal Listrik, Indonesia Butuh Uang Ketimbang Konsultasi
Most Popular