Buwas dan Darmin di Tengah Tarik Ulur Impor Beras 500.000 Ton

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
31 May 2018 10:44
Direktur Utama Bulog Budi Waseso menegaskan tetap menolak impor beras.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Awal tahun ini, pemerintah menerbitkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton. Seiring berjalannya waktu, izin impor lanjutan kembali terbit dengan jumlah yang sama, yakni 500.000 ton.

Sehingga, apabila terealisasi, Indonesia mengimpor beras total 1 juta ton tahun ini.

Adapun per 24 Mei 2018, berdasarkan situs Bulog, pengadaan beras luar negeri sendiri sudah sebanyak 532.526 ton.

Namun, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menolak untuk memproses impor beras ini selama tidak ada data pasti mengenai ketersediaan beras dalam negeri. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 23 Mei 2018.

"Tidak boleh impor berdasarkan perkiraan. Ada efek negatifnya. Beras ini ada masa pakai dan waktu. Kalau [beras impor] tidak terpakai, sudah beli, itu jadi kerugian negara," kata Buwas.



Menyusul hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ikut bereaksi. Pada 24 Mei 2018, dia mengatakan kebijakan impor beras ada di pemerintah, sementara Bulog hanya pelaksana.

"Kebijakan mengenai impor itu ada di pemerintah. [Artinya] kalau pemerintah memutuskan, ya [Bulog harus ikut]," tegasnya.

Ternyata kisruh impor beras jilid 2 ini tidak berhenti di penegasan Darmin.

Pada 30 Mei 2018, usai mengikuti rapat persiapan Lebaran di Istana Negara, Buwas menegaskan tetap tidak ingin melakukan impor beras.

"Penyerapan kita tiap hari banyak, itu kita utamakan. Kita tambah terus, setiap hari rata-rata 11.000 ton - 15.000 ton. SPI [Surat Persetujuan Impor] terbit bukan berarti harus dilaksanakan, dong," ujar Buwas.


Adapun Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga mengatakan stok beras pemerintah yang dikelola Bulog sudah cukup untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun.

Mentan menyebutkan stok beras hingga kemarin, Rabu (30/5/2018), mencapai 1,4 juta ton. Dengan panen yang masih terus berlangsung, dia meyakini jumlah tersebut dapat menembus 2 juta ton dalam waktu dekat.

"Stok kita hari ini 1,4 juta ton. Ini masih panen terus dan sebentar lagi bisa mencapai 2 juta ton. Serapannya cukup melaju, saya apresiasi Dirut Bulog yang baru [...] Jumlah ini cukup untuk lebih dari Lebaran, sampai Desember," jelas Mentan kepada CNBC Indonesia di kantornya, Rabu (30/5/2018).

Izin impor 500.000 ton jilid 2 memang terbit sebelum Buwas diangkat menjadi Dirut Bulog sehingga patut dicermati apakah Buwas akan tetap berpegang teguh pada keputusannya sebagai pucuk tertinggi Bulog.


(ray/prm) Next Article Buwas: Stok Aman, Kelangkaan Beras Tak Mungkin Ada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular