Internasional
Venezuela, Eksportir Minyak Utama yang Terjerat Krisis Parah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 May 2018 17:10

Venezuela, CNBC Indonesia - Eksportir minyak utama Amerika Latin, Venezuela, mengalami krisis ekonomi dan politik yang disebabkan jatuhnya harga minyak, juga akibat protes anti-pemerintah yang keras.
Ada beberapa latar belakang yang penting yang harus diketahui menjelang pemilihan presiden pada hari Minggu, di mana Nicolas Maduro mencalonkan diri untuk masa jabatan putaran kedua. Dilansir dari AFP, berikut beberapa latar belakang penting tersebut:
1. Masa Sulit bagi Pewaris Chavez
Maduro mulai menjabat pada tahun 2013 setelah kematian Hugo Chavez, tokoh politik yang sangat populer. Maduro merupakan wakil presiden Chavez.
Chavez pertama kali terpilih sebagai presiden pada tahun 1999. Ia memiliki kepribadian yang luar biasa dan juga berjiwa kemanusiaan tinggi. Popularitasnya tumbuh akibat beragam program sosial yang dijalankannya selama pemerintahannya, yang di danai oleh minyak negara.
Namun, Maduro malah sebaliknya. Meskipun berpegang pada simbol dan retorika Chavisme, ia tidak memiliki karisma pendahulunya dan menderita ketika penurunan harga minyak pada tahun 2014 menyebabkan krisis ekonomi di Venezuela.
Krisis tersebut memicu kerusuhan anti-pemerintah yang berkecamuk selama berbulan-bulan pada tahun 2014, dimana pihak berwenang melakukan kekerasan, sehingga menyebabkan empat puluh tiga orang terbunuh pada peristiwa tersebut.
Pada tahun 2017, protes yang menyerukan agar Maduro mundur berlangsung selama empat bulan, membuat 125 orang tewas.
2. Semua Tentang Minyak
Negara Amerika Selatan itu terbukti memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, diperkirakan sekitar 302 miliar barel. Venezuela hampir sepenuhnya bergantung pada produksi emas hitamnya, yang menyumbang 96% ekspor dan separuh dari pendapatan negara.
Namun, pada bulan April, IMF mengatakan produksi minyak mentah Venezuela telah turun setengahnya dalam 18 bulan terakhir. Kurangnya investasi di bidang infrastruktur merupakan penyebab terjadinya penurunan tersebut.
Amerika Serikat, yang memiliki hubungan buruk dengan Venezuela, merupakan pelanggan terbesar minyaknya. Sekitar sepertiga dari produksi minyak Venezuela juga akan dikirim ke China dan Rusia, dan pendapatannya akan digunakan untuk melunasi utang.
Ada beberapa latar belakang yang penting yang harus diketahui menjelang pemilihan presiden pada hari Minggu, di mana Nicolas Maduro mencalonkan diri untuk masa jabatan putaran kedua. Dilansir dari AFP, berikut beberapa latar belakang penting tersebut:
Maduro mulai menjabat pada tahun 2013 setelah kematian Hugo Chavez, tokoh politik yang sangat populer. Maduro merupakan wakil presiden Chavez.
Chavez pertama kali terpilih sebagai presiden pada tahun 1999. Ia memiliki kepribadian yang luar biasa dan juga berjiwa kemanusiaan tinggi. Popularitasnya tumbuh akibat beragam program sosial yang dijalankannya selama pemerintahannya, yang di danai oleh minyak negara.
Namun, Maduro malah sebaliknya. Meskipun berpegang pada simbol dan retorika Chavisme, ia tidak memiliki karisma pendahulunya dan menderita ketika penurunan harga minyak pada tahun 2014 menyebabkan krisis ekonomi di Venezuela.
Krisis tersebut memicu kerusuhan anti-pemerintah yang berkecamuk selama berbulan-bulan pada tahun 2014, dimana pihak berwenang melakukan kekerasan, sehingga menyebabkan empat puluh tiga orang terbunuh pada peristiwa tersebut.
Pada tahun 2017, protes yang menyerukan agar Maduro mundur berlangsung selama empat bulan, membuat 125 orang tewas.
2. Semua Tentang Minyak
Negara Amerika Selatan itu terbukti memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, diperkirakan sekitar 302 miliar barel. Venezuela hampir sepenuhnya bergantung pada produksi emas hitamnya, yang menyumbang 96% ekspor dan separuh dari pendapatan negara.
Namun, pada bulan April, IMF mengatakan produksi minyak mentah Venezuela telah turun setengahnya dalam 18 bulan terakhir. Kurangnya investasi di bidang infrastruktur merupakan penyebab terjadinya penurunan tersebut.
Amerika Serikat, yang memiliki hubungan buruk dengan Venezuela, merupakan pelanggan terbesar minyaknya. Sekitar sepertiga dari produksi minyak Venezuela juga akan dikirim ke China dan Rusia, dan pendapatannya akan digunakan untuk melunasi utang.
Next Page
3. Ekonomi Kacau Balau
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular