Beras Impor Gagal Turunkan Harga di Dalam Negeri

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
17 May 2018 09:59
Indonesia memutuskan kembali impor beras maksimal 500.000 ton.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Beras impor per hari ini, Kamis (17/5/2018), sudah masuk ke Tanah Air sekitar 450.000 ton.

Beras impor itu dikirim ke RI sejak awal 2018, sesuai dengan izin yang diberikan Kementerian Perdagangan.

Adapun izin tersebut juga menyatakan bahwa maksimal impor yang bisa dilakukan adalah sebanyak 500.000 ton hingga Juni 2018.

Tujuan impor tidak lain untuk membanjiri beras di pasar nasional sehingga harga bisa turun. Harga beras pada awal tahun ini memang cukup tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET), misalnya HET di Jakarta Rp 9.450/kg tapi harga di pasar mencapai di atas Rp 10.000/kg hingga Rp 12.000/kg

Sayangnya, impor yang sudah dilakukan itu tak juga membuat harga turun. Di Jakarta, saat ini harga beras medium bahkan mencapai sekitar Rp 13.000/kg.

Artinya, beras impor yang sudah masuk sejak awal tahun memang tidak berhasil membendung tingginya harga beras.

Pemerintah pun mengakui hal ini, di mana kemudian diterbitkan lagi izin impor beras tahap kedua sebanyak 500.000 ton.

"Harga sudah mulai turun belum? Kemarin ini waktu datang [impor pertama] bulan April nggak ada apa-apa, harganya naik saja terus. Yang [beras] medium harganya masih Rp 10.500/kg, padahal HET [harga eceran tertinggi] Rp 9.450/kg," jelas Menko Perekonomian Darmin Nasution, Rabu (16/5/2018).



Dia meyakini tibanya beras impor tahap kedua ini tidak akan mengganggu harga di tingkat petani.

"Panen kan September - Oktober. Makanya kita memperhatikan perkembangan harga dan perkembangan produksi. Kita tidak akan lakukan itu [impor], kalau itu nanti akan membuat harga petani jatuh terlalu dalam. Kita harus menjamin itu," kata dia.

Sama seperti sebelumnya, Darmin mengatakan impor beras akan dilakukan oleh Bulog. Mari berharap, impor beras tahap kedua ini mampu menurunkan harga di dalam negeri.
(ray/ray) Next Article RI Mau Impor Beras, Bos Bulog: Belum Tentu Kami Laksanakan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular