
Kemendag: Impor Beras untuk Turunkan Harga di Dalam Negeri
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
16 May 2018 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton untuk pengiriman hingga akhir Juli.
Namun, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengaku belum menerima surat izin impor beras dari pemerintah.
"Tanya Pak Darmin [Menko Perekonomian] aja soal itu. Memang sudah ada perintahnya? Saya malah belum tahu. Nanti saya cek dulu, saya lihat dulu perintahnya sudah ada atau belum ya [...] Mungkin perintahnya baru dari Pak Mendag tapi saya tunggu aja lah sampai ke tempat saya [...] Kami lihat dulu, suratnya saja belum saya lihat," ujar Andrianto, Rabu (16/5/2018).
Dia menuturkan hal itu usai rapat koordinasi yang juga dihadiri pihak Kemendag di kantor Kemenko Perekonomian.
Berselang beberapa menit kemudian, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan juga terlihat keluar ruang rapat. Oke kemudian mengatakan bahwa surat izin impor beras sebanyak 500.000 ton sudah dikeluarkan Kemendag sejak minggu lalu.
Menurutnya, importasi diharuskan selesai sebelum akhir Juli. Adapun negara asal impor kemungkinan besar sama seperti impor beras sebelumnya, dan akan ditentukan oleh Bulog.
"Sudah, sudah dari minggu lalu, pokoknya sudah [surat izin impor beras]. Persetujuan impornya dibatasi sampai akhir bulan Juli. Negara-negaranya sama, jadi ada dari Myanmar, soal dari mananya terserah Bulog," ujar Oke di tempat yang sama.
Oke yakin tambahan impor beras akan mampu menekan harga beras di pasaran. Kemendag juga terus melakukan pengawasan harga dan turun ke pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah RI setiap harinya.
"[Impor ini] untuk memperkuat stok dan stabilisasi harga. Harus yakin [akan menekan harga], kita mengeluarkan kebijakan harus yakin lah. Kita terus memonitor dengan tim bersama Satgas Pangan turun ke pasar-pasar untuk melihat pengaruhnya sampai mana," jelas Oke.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Namun, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengaku belum menerima surat izin impor beras dari pemerintah.
"Tanya Pak Darmin [Menko Perekonomian] aja soal itu. Memang sudah ada perintahnya? Saya malah belum tahu. Nanti saya cek dulu, saya lihat dulu perintahnya sudah ada atau belum ya [...] Mungkin perintahnya baru dari Pak Mendag tapi saya tunggu aja lah sampai ke tempat saya [...] Kami lihat dulu, suratnya saja belum saya lihat," ujar Andrianto, Rabu (16/5/2018).
Berselang beberapa menit kemudian, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan juga terlihat keluar ruang rapat. Oke kemudian mengatakan bahwa surat izin impor beras sebanyak 500.000 ton sudah dikeluarkan Kemendag sejak minggu lalu.
Menurutnya, importasi diharuskan selesai sebelum akhir Juli. Adapun negara asal impor kemungkinan besar sama seperti impor beras sebelumnya, dan akan ditentukan oleh Bulog.
"Sudah, sudah dari minggu lalu, pokoknya sudah [surat izin impor beras]. Persetujuan impornya dibatasi sampai akhir bulan Juli. Negara-negaranya sama, jadi ada dari Myanmar, soal dari mananya terserah Bulog," ujar Oke di tempat yang sama.
Oke yakin tambahan impor beras akan mampu menekan harga beras di pasaran. Kemendag juga terus melakukan pengawasan harga dan turun ke pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah RI setiap harinya.
"[Impor ini] untuk memperkuat stok dan stabilisasi harga. Harus yakin [akan menekan harga], kita mengeluarkan kebijakan harus yakin lah. Kita terus memonitor dengan tim bersama Satgas Pangan turun ke pasar-pasar untuk melihat pengaruhnya sampai mana," jelas Oke.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Most Popular