Kereta Layang DKI Membentang dari Manggarai Sampai Kemayoran
Exist In Exist, CNBC Indonesia
16 May 2018 18:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta layang atau elevated loop line di Jakarta rencananya akan dibangun oleh konsorsium PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai investasi hingga sekitar Rp 16 triliun termasuk untuk pengadaan kereta.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan kereta layang ini memiliki rute Manggarai - Tanah Abang - Duri - Kampung Bandan - Kemayoran.
"Jadi ada beberapa stasiun yang merupakaan hub KRL, misalnya dari Bekasi kan ke Jatinegara atau Manggarai, kalau Bogor ke Manggarai, Bintaro kan ke Tanah Abang, Tangerang ke Duri. Itu kan jalur dari luar Jakarta ke Jakarta, loop line ini jalur yang akan menghubungkan stasiun utama tersebut di Jakarta," jelasnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (16/05/2018).
Pada jalur dengan panjang total 26 km, lanjutnya, akan dibangun sekitar 15-20 stasiun. "Jadi nanti dibangunnya elevated di atas jalur yang sudah ada," tuturnya.
Khusus pengadaan rolling stock, Pundjung mengatakan dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 3 triliun. Namun, dia belum bisa memastikan apakah rolling stock tersebut akan berasal dari dalam atau luar negeri.
(ray/ray) Next Article Seharga Rp 3 T, Kereta Layang DKI Beroperasi Tanpa Masinis
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan kereta layang ini memiliki rute Manggarai - Tanah Abang - Duri - Kampung Bandan - Kemayoran.
"Jadi ada beberapa stasiun yang merupakaan hub KRL, misalnya dari Bekasi kan ke Jatinegara atau Manggarai, kalau Bogor ke Manggarai, Bintaro kan ke Tanah Abang, Tangerang ke Duri. Itu kan jalur dari luar Jakarta ke Jakarta, loop line ini jalur yang akan menghubungkan stasiun utama tersebut di Jakarta," jelasnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (16/05/2018).
Pada jalur dengan panjang total 26 km, lanjutnya, akan dibangun sekitar 15-20 stasiun. "Jadi nanti dibangunnya elevated di atas jalur yang sudah ada," tuturnya.
Khusus pengadaan rolling stock, Pundjung mengatakan dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 3 triliun. Namun, dia belum bisa memastikan apakah rolling stock tersebut akan berasal dari dalam atau luar negeri.
(ray/ray) Next Article Seharga Rp 3 T, Kereta Layang DKI Beroperasi Tanpa Masinis
Most Popular