
Menhub: Kereta Layang DKI Akan Diminati Banyak Investor
Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 May 2018 20:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendanaan proyek kereta api layang di DKI Jakarta akan menggunakan kombinasi antara skema availability payment (AP) dan komersial.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengajukan skema AP tersebut terlebih dahulu ke Kementerian Keuangan.
"Pendanaan proyek ada beberapa tipe, full pemerintah, semi, atau swasta. Kalau di sini [kereta layang] itu commercial dan AP," jelas Menhub, Rabu (16/5/2018).
Adapun pendanaan AP adalah pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan infrastruktur yang sesuai dengan kualitas/kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha).
Dia mengatakan proyek kereta layang di Jakarta diyakini akan banyak diminati oleh investor.
"Banyak aja yang minat, tinggal bagaimana, selama komersialnya bagus banyak yang minat seperti di Makassar itu 16 [perusahaan yang berminat] kan," katanya.
Seperti diketahui, kereta layang memang juga akan dibangun sebagai salah satu transportasi publik di Makassar.
Terkait dengan komersialisasi ini, jelas Menhub, pihaknya akan membuat satu studi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan.
Proyek kereta layang Jakarta diperkirakan membutuhkan dana sedikitnya Rp 10 triliun, di mana inisiator yang ada saat ini adalah PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan PT Jaya Konstruksi.
(ray/ray) Next Article Seharga Rp 3 T, Kereta Layang DKI Beroperasi Tanpa Masinis
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mengajukan skema AP tersebut terlebih dahulu ke Kementerian Keuangan.
"Pendanaan proyek ada beberapa tipe, full pemerintah, semi, atau swasta. Kalau di sini [kereta layang] itu commercial dan AP," jelas Menhub, Rabu (16/5/2018).
Dia mengatakan proyek kereta layang di Jakarta diyakini akan banyak diminati oleh investor.
"Banyak aja yang minat, tinggal bagaimana, selama komersialnya bagus banyak yang minat seperti di Makassar itu 16 [perusahaan yang berminat] kan," katanya.
Seperti diketahui, kereta layang memang juga akan dibangun sebagai salah satu transportasi publik di Makassar.
Terkait dengan komersialisasi ini, jelas Menhub, pihaknya akan membuat satu studi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan.
Proyek kereta layang Jakarta diperkirakan membutuhkan dana sedikitnya Rp 10 triliun, di mana inisiator yang ada saat ini adalah PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan PT Jaya Konstruksi.
(ray/ray) Next Article Seharga Rp 3 T, Kereta Layang DKI Beroperasi Tanpa Masinis
Most Popular