
Kuartal III-2018, 67 Penyalur BBM 1 Harga Beroperasi Penuh
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 May 2018 18:48

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) menargetkan pada triwulan III tahun ini, seluruh SPBU penyalur BBM satu harga yang ditugaskan ke perusahaan pelat merah itu bisa rampung dibangun. Adapun total penyalur BBM satu harga yang ditargetkan akan dibangun Pertamina tahun ini adalah sebanyak 67.
Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini telah ada empat penyalur yang rampung dibangun. "Sembilan lainnya dalam proses pembangunan, 54 lagi sedang menunggu proses perizinan," kata Nicke di kantor BPH Migas, Selasa (16/5/2018).
Dia mengaku, izin pembangunan sudah diberikan oleh Pertamina. Namun, izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) belum.
Untuk mempercepat proses dan mengejar target rampung di triwulan III, Nicke mengatakan akan meminta dispensasi agar perizinannya berlangsung paralel,
"Kami juga memercepat sisi spesifikasi, kami sudah buat standar bentuk SPBU di BBM satu harga. Ini sudah kami standarkan. Lalu menggunakan sistem knock down biar bisa lebih cepat," jelas Nicke.
Dalam kesempatan sama, Pertamina juga berencana memasang perekam pada nozzle yang ada di SPBU. Dengan pemasangan itu, dia menyebut pemantauan atas pendistribusian BBM bisa berlangsung lebih baik.
Dengan teknologi itu, pemantauan atas pendistribusian BBM juga bisa dilakukan lebih cepat dan transparan. Tujuan utama penggunaannya pun memang pada pendistribusian BBM subsidi.
Namun, Nicke belum bisa memastikan jumlah investasi atas pembangunan BBM satu harga sepanjang tahun ini serta penggunaan teknologi di nozzle.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menyambut positif kehadiran teknologi pada nozzle tersebut. Dengan begitu, pemantauan atas distribusi dipastikan dapat berlangsung lebih cepat.
"Nanti bisa terkoneksi langsung ke BPH Migas, ke Kemenkeu, Kementerian ESDM, dan itu terkait juga dengan data subsidi," tutur Fanshurullah.
(gus) Next Article 2019, Pemerintah Kejar Rampungkan 29 Titik BBM Satu Harga
Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini telah ada empat penyalur yang rampung dibangun. "Sembilan lainnya dalam proses pembangunan, 54 lagi sedang menunggu proses perizinan," kata Nicke di kantor BPH Migas, Selasa (16/5/2018).
Untuk mempercepat proses dan mengejar target rampung di triwulan III, Nicke mengatakan akan meminta dispensasi agar perizinannya berlangsung paralel,
"Kami juga memercepat sisi spesifikasi, kami sudah buat standar bentuk SPBU di BBM satu harga. Ini sudah kami standarkan. Lalu menggunakan sistem knock down biar bisa lebih cepat," jelas Nicke.
Dalam kesempatan sama, Pertamina juga berencana memasang perekam pada nozzle yang ada di SPBU. Dengan pemasangan itu, dia menyebut pemantauan atas pendistribusian BBM bisa berlangsung lebih baik.
Dengan teknologi itu, pemantauan atas pendistribusian BBM juga bisa dilakukan lebih cepat dan transparan. Tujuan utama penggunaannya pun memang pada pendistribusian BBM subsidi.
Namun, Nicke belum bisa memastikan jumlah investasi atas pembangunan BBM satu harga sepanjang tahun ini serta penggunaan teknologi di nozzle.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menyambut positif kehadiran teknologi pada nozzle tersebut. Dengan begitu, pemantauan atas distribusi dipastikan dapat berlangsung lebih cepat.
"Nanti bisa terkoneksi langsung ke BPH Migas, ke Kemenkeu, Kementerian ESDM, dan itu terkait juga dengan data subsidi," tutur Fanshurullah.
(gus) Next Article 2019, Pemerintah Kejar Rampungkan 29 Titik BBM Satu Harga
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular