
Kinerja Membaik, Garuda Tekan Rugi Pada Kuartal I-2018
Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 May 2018 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berhasil menekan kerugian pada Kuartal I-2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada Januari - Maret 2018 kerugian tercatat US$ 64,3 juta (Rp 868 miliar) atau turun 35% dibandingkan dengan Januari - Maret 2017 mencapai US$ 101,2 juta (Rp 1,36 triliun).
"Kinerja kita di triwulan pertama 2018 ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kita lihat ini sudah on track untuk mencapai target pendapatan kita tahun ini mencapai US$ 8,7 juta," ujar Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansury dalam konferensi pers, Kamis (03/05/2018).
Pahala mengatakan Garuda masih mengalami kerugian karena pada tiga bulan pertama setiap tahunnya merupakan periode low season bagi maskapai penerbangan.
Meski demikian, lanjutnya, pada periode ini Garuda berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 7,9% dari US$ 910 juta menjadi US$ 983 juta.
"Pendapatan kita mengalami peningkatan dan jauh di atas expenses (biaya). Padahal hampir 90% dari biaya kita itu dalam mata uang asing, rental, fuel, landing fee dan sebagainya. Dengan kondisi [kurs rupiah] yang kita tahu saat ini, peningkatan expenses kita hanya 2,5%, tapi revenue kita meningkat hampir 8%," jelasnya.
Pertumbuhan kinerja operasional ditunjang oleh efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat, serta peningkatan kinerja anak perusahaan.
"Cargo revenue kita itu di atas peningkatan pertumbuhan penumpang, tumbuh di atas 9,29% hingga mencapai US$ 61 juta, sedangkan ancillary revenue, seperti iklan dan sebagainya, kita meningkat sampai 38,2% atau mencapai US$ 24,8 juta," paparnya.
(ray/ray) Next Article Sowan ke Menhub, Bos Baru Garuda Bahas Harga Tiket Pesawat
Pada Januari - Maret 2018 kerugian tercatat US$ 64,3 juta (Rp 868 miliar) atau turun 35% dibandingkan dengan Januari - Maret 2017 mencapai US$ 101,2 juta (Rp 1,36 triliun).
"Kinerja kita di triwulan pertama 2018 ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kita lihat ini sudah on track untuk mencapai target pendapatan kita tahun ini mencapai US$ 8,7 juta," ujar Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansury dalam konferensi pers, Kamis (03/05/2018).
Meski demikian, lanjutnya, pada periode ini Garuda berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 7,9% dari US$ 910 juta menjadi US$ 983 juta.
"Pendapatan kita mengalami peningkatan dan jauh di atas expenses (biaya). Padahal hampir 90% dari biaya kita itu dalam mata uang asing, rental, fuel, landing fee dan sebagainya. Dengan kondisi [kurs rupiah] yang kita tahu saat ini, peningkatan expenses kita hanya 2,5%, tapi revenue kita meningkat hampir 8%," jelasnya.
Pertumbuhan kinerja operasional ditunjang oleh efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat, serta peningkatan kinerja anak perusahaan.
"Cargo revenue kita itu di atas peningkatan pertumbuhan penumpang, tumbuh di atas 9,29% hingga mencapai US$ 61 juta, sedangkan ancillary revenue, seperti iklan dan sebagainya, kita meningkat sampai 38,2% atau mencapai US$ 24,8 juta," paparnya.
(ray/ray) Next Article Sowan ke Menhub, Bos Baru Garuda Bahas Harga Tiket Pesawat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular