
Dampak Libur Panjang, Jumlah Penumpang Garuda Rekor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur panjang akhir pekan lalu memberikan berkah bagi Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan pelat merah itu berhasil mengangkut penumpang rata-rata 40.000 per hari. Ini capaian tertinggi selama masa pandemi covid-19.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra. Peningkatan penumpang ini ditengarai dengan sejumlah faktor.
"Yang mau terbang ini mengalami peningkatan di libur panjang kemarin, kemudian mengalami peningkatan karena ada stimulus pemerintah dari sisi airport tax, ketiga tentu saja cerita dari mulut ke mulut informasi yang kita terus-menerus menyebarkan physical distancing," kata Irfan dalam Indonesia Industry Outlook yang berlangsung virtual, Jumat (6/11/20).
Ia mengaku optimistis penerapan protokol kesehatan bakal berdampak signifikan terhadap kenaikan penumpang. Poinnya adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap dunia penerbangan.
"Saya sangat percaya karena beberapa kejadian kemarin yang meningkatkan minat penerbangan gitu dari banyak penumpang kita. Sebagai contoh saja hari Minggu kemarin waktu itu panjang tuh jumlah penumpang kita udah sampai 40.000 per hari," ucapnya.
Angka itu jauh meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya yang hanya berkisar 2.000-3.000 penumpang per hari. Meski begitu, peningkatan ini masih belum mencapai angka normal dibandingkan sebelum pandemi.
"Masih jauh dari yang biasa kita alami sebelum Covid-19," urainya.
Sebelumnya, geliat penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menorehkan rekor baru terutama di awal November 2020. Setelah sebelumnya tercapai rekor penerbangan dan penumpang di masa libur panjang.
Pada 1-3 November 2020, Bandara Soekarno-Hatta juga mencatatkan jumlah penerbangan membentuk titik keseimbangan baru. Jumlah penerbangan rute domestik ditambah rute internasional pada 1 November mencapai 684 penerbangan, kemudian pada 2 November sebanyak 622 penerbangan, lalu pada 3 November tercatat 608 penerbangan.
Sebagai pembanding, saat kondisi normal jumlah penerbangan di Soetta mencapai 1.200 penerbangan per hari, mencakup 150 ribu penumpang per hari.
Sebelumnya puncak kesibukan sejak masa pandemi Covid-19, setidaknya terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020, pergerakan pesawat di hari tersebut mencapai 524 penerbangan, saat itu jumlah penumpang juga mencapai titik puncak yaitu mencapai 45.745 penumpang dalam sehari.
Saat puncak arus balik pada 1 November, jumlah penumpang mencapai 116.766 orang atau tertinggi secara harian sejak pandemi melanda. Begitu juga dengan pergerakan pesawat, mencapai 1.137 penerbangan atau tertinggi di tengah pandemi.
"Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tiga hari berturut-turut pada awal November ini membentuk angka psikologis baru yakni 600 penerbangan/hari, melewati sebelum-sebelumnya yakni di angka 500 penerbangan/hari. Kami berharap tren ini akan terus meningkat hingga akhr tahun," ujar Dirut PT AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan resminya, Rabu (4/11/20).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Pangkas Pekerja, Garuda Hanya Angkut 16% Penumpang