'Banyak Tenaga Kerja Lokal Tak Terampil di Sektor Konstruksi'

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
02 May 2018 18:49
Sebanyak 74% tenaga kerja lokal di sektor konstruksi terhitung tidak terampil.
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor konstruksi dan infrastruktur banyak menyerap tenaga kerja asing (TKA) sebagai pekerja terampil.

Hal ini karena tenaga kerja lokal di konstruksi banyak bekerja sebagai pekerja tidak terampil.

Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ober Gultom menyebutkan, jumlah tenaga kerja lokal di sektor konstruksi pada tahun lalu tercatat sebanyak 8,14 juta tenaga kerja.

Dari jumlah tersebut, 74% atau sekitar 5,98 juta merupakan tenaga kerja tidak terampil (unskilled) dengan proporsi lulusan SD sebanyak 3,94 juta orang dan lulusan SMP sebanyak 2,04 juta orang.



Sementara itu, 22% atau 1,8 juta orang merupakan pekerja terampil sebagai teknisi dan operator dengan lulusan SMA sebanyak 1,11 juta orang dan sisanya SMK.

Adapun pekerja ahli hanya sebesar 4% atau 365.471 orang yang terdiri dari lulusan universitas 286.153 orang dan sisanya lulusan Diploma I/II/III

Dari jumlah tenaga terampil dan ahli tersebut, Ober mengklaim pihaknya melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) baru melakukan standarisasi sertifikat keahlian kepada sekitar 500.000 tenaga kerja, atau baru sekitar 10% dari jumlah yang ada.

"Kami targetkan ada satu sampai tiga juta tenaga kerja konstruksi yang bisa disertifikasi di tahun ini," kata Ober.

Adapun jumlah TKA yang bekerja di sektor konstruksi di Tanah Air menurut data Kementerian PUPR per 4 Maret 2018 adalah sebanyak 1.979 orang, dengan 74% di antaranya bekerja di proyek-proyek yang dikerjakan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA) dan 26% merupakan TKA yang bekerja di proyek-proyek investasi/ Penanaman Modal Asing (PMA).

(ray/ray) Next Article Pemerintah Mau Permudah Proses Izin Tenaga Kerja Asing di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular