
PLN Terbitkan "Setrum" Bond Mei 2018
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 April 2018 20:42

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) berencana menerbitkan obligasi berdenominasi mata uang asing. Nilainya belum dapat dipastikan, namun diperkirakan tidak mencapai US$ 1 miliar.
Direktur Perencanaan PLN Syofvi mengatakan saat ini pihaknya tengah melihat kondisi pasar. "Kalau ditanya mau terbitkan Komodo Bond, kami lihat pasarnya, kalau lagi bagus ya kami terbitkan," ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (24/4/2018).
Dia belum dapat menentukan nilai pasti obligasi tersebut. Namun, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka menyebut besaran obligasi tidak akan melibihi US$ 1 miliar.
"Sekarang [pengerjaan] EPC sama transmisi saja hanya sampai Rp 585 triliun. Artinya dari total project cost, biasanya harus ada sharing value sendiri," jelasnya.
Dia memperkirakan penerbitan global bond dapat dilakukan pada akhir April hingga Mei. Penggunaan dana yang diperoleh utamanya akan untuk operasional dan investasi proyek-proyek PLN serta bisa juga untuk pembayan utang jangka panjang. "Porsinya berapa saya kurang tahu persis," kata Made.
Dia mengatakan PLN akan mencari pinjaman dengan tenor 10 tahun, sebab proyek-proyek PLN membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk bisa rampung. "Setelah selesai, baru operasional dan butuh waktu beberapa lama [hingga] bisa break event point," tambah Made.
Sebelumnya, rencana PLN menerbitkan obligasi atau bond ini juga pernah diungkap Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kementerian Keuangan. Ia mengatakan dana dari penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan operasional dan investasi perseroan. "Pokoknya sebelum Juni. Namanya setrum bond," kata Sofyan
(gus/gus) Next Article PLN Kehabisan Akal Hadapi Tingginya Harga Batu Bara
Direktur Perencanaan PLN Syofvi mengatakan saat ini pihaknya tengah melihat kondisi pasar. "Kalau ditanya mau terbitkan Komodo Bond, kami lihat pasarnya, kalau lagi bagus ya kami terbitkan," ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa (24/4/2018).
"Sekarang [pengerjaan] EPC sama transmisi saja hanya sampai Rp 585 triliun. Artinya dari total project cost, biasanya harus ada sharing value sendiri," jelasnya.
Dia memperkirakan penerbitan global bond dapat dilakukan pada akhir April hingga Mei. Penggunaan dana yang diperoleh utamanya akan untuk operasional dan investasi proyek-proyek PLN serta bisa juga untuk pembayan utang jangka panjang. "Porsinya berapa saya kurang tahu persis," kata Made.
Dia mengatakan PLN akan mencari pinjaman dengan tenor 10 tahun, sebab proyek-proyek PLN membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk bisa rampung. "Setelah selesai, baru operasional dan butuh waktu beberapa lama [hingga] bisa break event point," tambah Made.
Sebelumnya, rencana PLN menerbitkan obligasi atau bond ini juga pernah diungkap Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kementerian Keuangan. Ia mengatakan dana dari penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan operasional dan investasi perseroan. "Pokoknya sebelum Juni. Namanya setrum bond," kata Sofyan
(gus/gus) Next Article PLN Kehabisan Akal Hadapi Tingginya Harga Batu Bara
Most Popular