Rupiah Melemah, PLN Pastikan Tarif Listrik Tetap

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 April 2018 20:26
Seiring penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah , PT PLN (Persero) mengaku tak berencana mengubah tarif listrik.
Foto: HUMAS PLN TJBB
Jakarta, CNBC Indonesia- Seiring penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah , PT PLN (Persero) mengaku tak berencana mengubah tarif listrik.

Padahal, melemahnya rupiah terhadap dolar tersebut cukup membebankan keuangan PLN yang membeli bahan baku untuk pembangkit listrik dengan mata uang dolar.



"Memang ada kurs ya yang agak lompat-lompat. Kurs memang jadi tekanan kepada kami, kami nanti efisiensi," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir, di Gedung DPR RI, Selasa (24/4/2018).

Efisiensi akan dilakukan dengan berpegang pada keinginan PLN dan pemerintah untuk tidak ada kenaikan tarif listrik hingga akhir 2019. "Kuncinya, bagaimana tarif itu tetap," tambah Sofyan.

Dia mengaku akan mencari cara untuk menutupi pembiayaan tambahan yang harus dilakukan perusahaan. Sejalan dengan ketetapan tarif, PLN juga berharap pasokan gas ke PLN bisa ditetapkan dengan harga khusus, layaknya batu bara.

Gas menjadi bahan baku yang dilirik oleh PLN, sebab penggunaannya akan mengalami peningkatan dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Dalam RUPTL 2018-2027, kebutuhan terhadap gas akan meningkat menjadi 2.000 BBTUD per tahun. Sedangkan, daya serap PLN saat ini sekitar 1.400 BBTUD.

"Kalau ada tawaran solusi untuk PLN dengan cara menaikan tarif listrik pasti kami tolak, yang kami mau sekarang bagaimana caranya menurunkan tarif," kata Direktur Perencanaan PLN Syofvi.

Walau pemakaian hanya 22%, Syofvi menyebut alokasi dana untuk kebutuhan gas bisa mencapai 40%. Malaysia saja, lanjut dia, mendapat subsidi 25% atas penggunaan gas untuk listrik. 

Maka dari itu, dia mengaku telah membahas hal tersebut dengan Komisi VII DPR RI agar pasokan gas bisa ada harga khusus untuk kebutuhan pembangkit. 

"Gas itu cantik, bersih pemakaiannya. Tapi bagaimana kami mau pakai banyak kalau affordable-nya tidak sampai," tutur Syofvi.


(gus/gus) Next Article Tagihan Listrik Bengkak, Pelanggan Bisa Mencicil ke PLN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular